KBRT – Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedomo Trenggalek memberikan tanggapan atas kritik keras yang dilayangkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Trenggalek. Pihak rumah sakit justru mengapresiasi kritik tersebut sebagai dorongan untuk pembenahan pelayanan.
Humas RSUD dr Soedomo Trenggalek, Sujiono, menjelaskan bahwa di rumah sakit tersedia layanan Fastrack yang diperuntukkan bagi lansia, pengguna kursi roda, dan warga lanjut usia berumur 65 tahun ke atas.
"Kemudian beliau [M. Husni Taher, DPRD Trenggalek] juga masuk Fastrack, karena kami memahami kesibukan beliau," paparnya melalui sambungan telepon.
Menurut Sujiono, saat itu Ketua Komisi I DPRD Trenggalek tidak menggunakan jalur Fastrack, melainkan mengikuti layanan umum yang saat itu melayani sekitar 600 pasien.
"Satu sisi, pada waktu itu, sistem pemindaian BPJS mengalami gangguan. Tidak bisa memindai surat rujukan yang sudah kedaluwarsa. Entah kenapa, kemudian keluar Surat Eligibilitas Pelayanan (SEP) sehingga beliau bisa masuk poliklinik," ucapnya.
Namun, anggota legislatif tersebut tidak bisa dilayani di bagian farmasi karena surat rujukannya kadaluwarsa dan harus diperbarui. Sujiono menegaskan, tidak semua kejadian ini sepenuhnya kesalahan pihak rumah sakit, melainkan menjadi pengingat bagi pasien untuk memperbarui surat rujukan.
"Karena setiap pasien bisa membaca bahwa setiap tiga bulan perlu memperbarui surat kontrol. Namun pada prinsipnya, setiap kritik menjadi catatan kami untuk perbaikan pelayanan," tandasnya.
Kabar Trenggalek - Politik
Editor:Lek Zuhri