Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini

Press ESC / Click X icon to close

Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini
LoginKirim Artikel
ADVERTISEMENT

Muncul Keluhan KIS Nonaktif di Trenggalek, DPRD Desak Pemkab Cari Solusi Cepat

Ribuan warga miskin di Trenggalek mengeluhkan KIS nonaktif. DPRD meminta Pemkab segera merelokasi anggaran agar layanan kesehatan tetap terpenuhi.

  • 15 Nov 2025 08:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • DPRD mendesak relokasi anggaran Dinkes untuk menutup layanan warga terdampak.
    • Data final penerima nonaktif masih disusun pemerintah daerah.

    KBRT – Warga miskin di Kabupaten Trenggalek mengeluhkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) mereka yang mendadak berstatus nonaktif saat digunakan untuk berobat. Kondisi ini membuat banyak penerima manfaat tak bisa mengakses layanan kesehatan.

    ADVERTISEMENT

    Dinas Sosial sebelumnya mengumumkan bahwa sekitar 16.000 Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional di Trenggalek nonaktif periode Mei–Juni 2025.

    Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek, Sukarodin, menyesalkan situasi tersebut karena berdampak besar bagi kelompok rentan, terutama warga miskin dan lanjut usia.

    “Tadi juga kami sampaikan, kaitannya dengan masyarakat miskin dan lansia, anggarannya memang masih minim sekali. Apalagi dari pusat juga sudah berhenti tidak mendapatkan anggaran,” ujar Sukarodin.

    Ia menyampaikan bahwa DPRD meminta pemerintah daerah bergerak cepat. Salah satu opsi yang diusulkan ialah merelokasi anggaran di Dinas Kesehatan untuk memastikan warga terdampak tetap bisa berobat.

    “Kita minta anggaran di Dinas Kesehatan bisa direlokasi untuk mengcover hal dimaksud. Selain dinaikkan pendapatannya, kemudian dialihkan ke sana,” jelasnya.

    ADVERTISEMENT

    Sukarodin menegaskan bantuan kesehatan bagi warga miskin harus menjadi prioritas, terlebih bagi kelompok lansia yang paling berisiko.

    “Kalau tidak diampu, kasihan. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” katanya.

    Terkait rencana penganggaran melalui APBD Trenggalek, ia memastikan pembahasan sudah berjalan. Namun, ia belum bisa membeberkan besaran kebutuhan anggarannya.

    “Prinsipnya, ini kita selesaikan. Untuk jumlah kebutuhan pastinya, saya belum bisa memastikan. Bicara angka itu harus benar,” ujarnya.

    Hingga kini, DPRD masih menunggu data final jumlah penerima PBI yang dinonaktifkan, sembari mendorong pemerintah daerah segera menyiapkan langkah anggaran agar masyarakat miskin tetap mendapatkan hak atas layanan kesehatan.

    ADVERTISEMENT
    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
    Dukung Kami

    Kabar Trenggalek - Politik

    Editor:Zamz