Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Trenggalek Ternyata Miliki Sapi Khas Sendiri, Populasinya Terancam Punah 

Mengenal lebih dekat Trenggalek tak cukup dari keindahan alam dan makanan khas Alen-Alen. Namun di luar itu, ada keberagaman hewani yang beranak-pinak di Bumi Menak Sopal.

Seperti, sapi khas Trenggalek yang kondisinya terancam punah. Disinyalir, penyebab punahnya tersebut karena masyarakat lebih memilih pelihara sapi keturunan luar negeri, seperti limosin. 

Yoyon Hariyanto, Kepala Bidang Bina Produksi dan Usaha Peternakan Dinas Peternakan (Disnak) Trenggalek, mengungkapkan sapi khas Trenggalek itu sebagai kekayaan lokal.

"Sudah ditetapkan Surat Keputusan (SK) Menteri Tahun 2012 yang mana disitu sapi trenggalek memiliki galur sendiri. Sementara di Indonesia ada 13 salah satunya ya di Trenggalek," terang Yoyon.

Tentunya keberadaan sapi khas Trenggalek adalah salah satu kebanggan. Sapi khas Trenggalek tak beda jauh dengan sapi madura, namun memiliki galur murni. Yoyon menerangkan sejak tahun 2014, Disnak mulai membeli dan konservasi sapi khas Trenggalek. 

"Masyarakat enggan mengembang biakkan karena ukuran kecil, harga jual lebih murah, sehingga banyak masyarakat yang beralih," ucap Yoyon. 

Sapi Trenggalek itu memiliki ciri warna yang coklat di punggung sapi ada warna khas. Kemudian, bobot jantan kurang lebih 350 kilogram. Sedangkan sapi betina beratnya kurang lebih 300 kilogram. 

"Untuk tekstur daging belum ada penelitian, dilihat dari makanan jerami dan rumput kemungkinan bagus. Sebelumnya tahun 2014 kami konservasi 5 sekarang sudah 33 ekor," tandasnya.