Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Harga Murah Jarang Diminati Masyarakat, Nasib Sapi Galekan Terancam Punah

Trenggalek memiliki sapi khas, yaitu diberi nama sapi galekan. Sapi tersebut kini terancam punah, pasalnya masyarakat sendiri jarang memelihara sapi lokal asli Bumi Menak Sopal ini, Rabu (20/03/2024).Dinas Peternakan (Disnak) Trenggalek juga tak mampu dalam mengembangkan popularitas sapi lokal itu. Data Kabar Trenggalek tahun 2023 mencatat 33 ekor sapi galekan tinggal 25 ekor.Penyebab menyusutnya sapi galekan itu karena masyarakat lebih memilih sapi jenis lain. Seperti sapi brahman, simental, atau limosin yang memiliki harga fantastis di pasar Trenggalek.“Jadi sapi galekan memang cenderung lebih kecil dari sapi Brahman atau Simental,” ujar Kepala Disnak, Joko Susanto.Sapi galekan, dengan ciri fisiknya yang relatif lebih kecil, cenderung memiliki harga yang lebih terjangkau. Menurut data yang disampaikan oleh Disnak, harga peranakan sapi galekan hanya sekitar Rp6 juta.Sementara harga peranakan Sapi Brahman berkisar antara Rp9 hingga Rp11 juta, dan Sapi Limosin sekitar Rp8 hingga Rp10 juta.“Sapi lokal galekan, biasanya tidak dihargai tinggi oleh pedagang,” sambungnya.Di tengah situasi ini, Disnak Trenggalek menegaskan bahwa sapi galekan memiliki keunggulan tersendiri. Salah satunya adalah ketahanannya yang lebih baik terhadap penyakit dibandingkan dengan sapi-sapi jenis lainnya.Selain itu, ukuran tubuhnya yang lebih kecil membuat sapi galekan lebih cocok digunakan dalam acara-acara hajatan atau upacara tradisional yang umum di masyarakat Trenggalek.Disnak berharap agar masyarakat dapat melihat potensi yang dimiliki oleh sapi galekan dan mulai mempertimbangkan untuk memeliharanya. Selain membantu menjaga populasi sapi khas daerah, memelihara sapi lokal dapat mempertahankan keanekaragaman hayati lokal."Dalam upaya meningkatkan popularitas sapi galekan, Disnak akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan keunggulan dari sapi khas daerah tersebut" tambahnya.Selain itu, langkah-langkah konkret seperti program-program insentif atau bantuan teknis bagi peternak sapi galekan juga dapat menjadi solusi dalam meningkatkan minat masyarakat untuk memelihara sapi khas daerah tersebut."Dengan dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat serta adanya upaya konkret dari pemerintah daerah, diharapkan populasi sapi galekan dapat bertahan dan bahkan mengalami peningkatan di masa mendatang," tandasnya.