Kabar Trenggalek - Datang ke Kota Alen-Alen Trenggalek, banyak kuliner yang tersembunyi. Tak hanya ayam lodho dan pecel mbah suti yang terkenal. Namun, masih ada kuliner legendaris.
Seperti pindang sapi Trenggalek. Buka mulai dini hari namun banyak kawula muda yang memburu untuk melepaskan rasa lapar. Pindang sapi itu buka di sebelah Pasar Kecamatan Gandusari.
Buka mulai pukul 02.00 WIB dini hari, pindang sapi yang dijual Siti (sapaan akrabnya) berjubel pelanggan. Sensasi rasa tak kalah banding dengan masakan bintang lima.
Baca: Daftar Desa Wisata Terbaik di Trenggalek, Terkenal dengan Kuliner Khas
Aroma rempah dan rasa daging sapi menggoyang lidah. Resep makanan itu diracik sejak 1985 yang lalu. Tak ingin membuka warung yang lebih besar, ia justru konsisten berjualan di tempat sejak berdirinya pindang sapi berdekatan dengan traffic light itu.
"Alhamdulilah, peminat semakin tambah dan ada pelanggan tetap. Peminat seperti seputaran Trenggalek kota dan luar daerah di Jawa Timur," ungkapnya sambil melayani pembeli yang berdatangan.
Tak bisa menjelaskan lebih detail, Siti mengungkapkan selama enam jam berjualan pindang sapi pasti sudah habis. Kurun waktu enam jam itu kisaran 25 kilogram beras ludes.
Baca: 9 Wisata Kuliner Trenggalek Maknyus yang Wajib Dikunjungi, Lengkap Link Google Maps
"Kalau rame tidak sampai enam jam sudah habis. Seperti hari libur sabtu dan minggu pembeli melonjak," kata wanita berasal dari Desa Gandusari itu.
Untuk menikmati pindang sapi buatan Siti, tak perlu merogoh kocek yang dalam. Cukup dengan uang Rp. 10.000, pemburu kuliner bisa menikmati hidangan pindang sapi.
Ardiansyah, pemburu kuliner malam asal Desa Jatiprahu, mengungkapkan adanya pindang sapi ini cukup membantu dia saat rasa lapar menghampiri di waktu begadang.
"Ketika lembur cukup bisa jadi referensi. Soal rasa memang mantab dan dagingnya cenderung empuk," ujarnya.