Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Trenggalek Bermusik: Ajang Geliat Musisi Lokal

Menghadapi arus perkembangan musik Indonesia, sekumpulan anak muda yang diinisiasi oleh Kabul Cultural Space (KCS), membuka ruang baru sebagai ajang geliat musisi lokal. Berbarengan dengan Hari Musik Nasional, Sabtu (09/03/2024) sebuah acara bertajuk Trenggalek Bermusik dimeriahkan oleh pemusik lintas genre.Menurut penuturan Achmad Lutfi Prasetya sebagai ketua pelaksana, Trenggalek Bermusik ini memang sengaja diadakan untuk mewadahi musisi Trenggalek. Ia merasa bahwa musisi lokal memerlukan sebuah ruang untuk mengekspresikan karyanya.“Trenggalek Bermusik menghadirkan berbagai jenis warna musik yang ditampilkan oleh para musisi. Harapannya bisa menjadi ruang eksplorasi bagi para musisi Trenggalek,” ujar laki-laki yang akrab disapa Lutfi ini.Tak hanya itu iya menyampaikan bahwa ada beberapa musisi lintas genre yang turut memeriahkan ajang yang bertepatan dengan hari musik nasional itu.“Ada beberapa kawan-kawan keroncong, rock, dan pegiat seni lainnya. Beberapa yang turut tampil seperti Side of X, Dewantara, Kawulo Suwunk,” ucap Lutfi.Laki-laki asal Sumbergedong Trenggalek ini menyampaikan bahwa acara Trenggalek Bermusik terus bisa berlanjut. Ia merasa bahwa musisi lokal perlu diberi ruang lebih.“Semoga berlanjut memberikan ruang ekspresi dan eksplorasi dalam bidang musik. Serta memajukan musik Trenggalek agar musisi-musisinya lebih dihargai di masyarakat,” tutur Lutfi.Senada dengan Lutfi, Satrio Bagus, salah satu penampil dalam Trenggalek Bermusik menyampaikan apresiasinya. Ia merasa bahwa ruang yang mewadahi musisi lokal belum cukup banyak.“Menarik, bertepatan dengan hari musik nasional dan mampu menampung para musisi Trenggalek yang di tahun sebelumnya belum ada acara peringatan seperti ini,” kata Bagus.Ia terkesan karena acara Trenggalek Bermusik dapat memberikan kesempatan kepada band atau grup musik lokal Trenggalek untuk memberikan ruang ekspresi kepada para musisi. Agenda tersebut juga memberi ruang ekspresi baru bagi para musisi.“Musisi Trenggalek dapat menampilkan keragaman musik keroncong, band, etnik, bahkan ada yang elektronik dance music atau edm,” ucap Bagus.Laki-laki 24 tahun ini selain menjadi praktisi musik, ia juga seorang pengamat musik. Ia berpendapat bahwa kini di Trenggalek sudah banyak muncul beberapa grup musik baru, musisi-musisi kecil, serta komunitas musik.“Hal ini jadi tanda bahwa di Trenggalek sudah menuju proses kemajuan dalam dunia musik. Beberapa yang potensial dapat menambah bibit-bibit baru dan siap mengarungi berbagai event,” papar Bagus.“Seperti Dewantara, mereka notabene personilnya masih diumuran SMA, kemudian grup dari Kawulo Suwunk karena mengangkat musik tradisi dikolaborasikan dengan musik elektronik,” imbuh pentolan grup keroncong Side of X itu.Bagus berharap Trenggalek Bermusik bisa mendapat apresiasi dari masyarakat luas. Menurutnya penting memberikan ruang ekspresi dan apresiasi bagi musisi lokal Trenggalek.“Semoga dari acara ini bisa dapat apresiasi yang berharga dari banyak masyarakat, karena dapat mendukung perkembangan industri musik yang lebih luas,” tukas Bagus.