Adat Ngitung Batih Trenggalek, Jaranan Turonggo Yakso Bakal Pecah Rekor
Adat ngitung batih setiap tahun di Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek bakal berbeda. Karena akan ada pemecahan rekor yang tercatat di Museum Republik Indonesia (MURI).Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Trenggalek, Sunyoto, menerangkan event itu berlangsung pada tanggal 06 Juli sampai dengan 13 Juli 2024. Kemudian untuk puncaknya di tanggal 07 Juli 2024.Menurutnya, upacara adat yang masih lestari adalah bentuk rasa syukur warga Kecamatan Dongko, Trenggalek. Selain itu juga bertepatan pada pergantian tahun Muharam.“Bentuk ucapan rasa syukur pada pergantian tahun mengumpulkan keluarga atau biasa disebut dengan ngitung batih,” paparnya saat dikonfirmasi sejumlah awak media.Masyarakat Dongko, kata Sunyoto, cukup antusias dan senang dengan kesenian. Tentu rangkaiannya akan ada karnaval dan iring-iringan tumpeng yang bakal diiringi oleh gadis desa.“Selain itu juga ada ruwatan atau wayangan sebagai bentuk murwokolo terhadap leluhur,” tandasnya.Menyinggung soal pemecahan rekor MURI ia menegaskan akan digelar di lapangan Kecamatan Dongko, dengan menyajikan kesenian jaranan turonggo yakso.Diketahui jaranan turonggo yakso kesenian asli Trenggalek, yang lahir dari Kecamatan Dongko. Turonggo yakso adalah peninggalan seniman almarhum Pamrih.“Tahun ini spesifik pemecahan muri jaranan turonggo yakso dengan total 2.500, dihelat di lapangan Dongko tanggal 07 Juli 2024 dan pemecahan rekor MURI,” tandasnya.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *