Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Tekan Populasi Hama Tikus, Petani Trenggalek Pakai Metode Musuh Alami

Kabar Trenggalek - Petani Trenggalek mulai pakai metode antisipasi hama tikus yang meresahkan dengan musuh alami. Hal demikian diinisiasi oleh gabungan kelompok tani (Gapoktan) Sido Tandur Kelurahan Kelutan, Trenggalek Kamis (07/04/2022).Berbagai cara yang dilakukan Gapoktan Sido Tandur Kelutan untuk mengusir hama tikus mulai dari geropyokan, hingga pengobatan. Sampai saat ini, Gapoktan Sido Tandur Kelutan menggunakan metode alami dengan Rumah Burung Hantu (Rubuhan).Ketua Gapoktan Sido Tandur Kelutan, Agung Adi, membenarkan keberadaan hama tikus semakin meresahkan para petani.Pasalnya, serangan hama itu membuat panen petani mengalami penyusutan hingga menyisakan sekitar 40% dari lahan seluas 1 hektare (Ha)."Parah serangan hama, nyawur benih saja, hama sudah datang dan memakan benih," jelas Agung.Resah dengan kondisi itu, kata Agus, petani di lingkungannya berinisiatif untuk memakai burung hantu sebagai musuh alami tikus. Metode itu pun mulai dikembangkan dengan membuat Rubuhan."Untuk pembuatan Rubuhan ini dengan Swadaya, dan jumlah keseluruhannya ada tiga Rubuhan," kata Agung.Menurut Agung, metode musuh alami lebih efektif dibanding dengan jebakan, karena burung hantu itu hewan aktif di malam hari dan punya radius perburuan hingga 200 meter. Selain itu, pembuatan rubuhan cukup merogoh kocek Rp 1 - 1,5 juta."Sehingga Rubuhan ini menjadi pilot proyek kami, semoga bisa mengendalikan hama tikus yang selama ini meresahkan," harapnya.Meski demikian, lanjut Agung, metode itu juga memiliki kelemahan. Terutama burung hantu, sebagai musuh alami tikus, tergolong hewan liar."Paling tidak, kami berharap metode ini bisa menekan populasi hama tikus," ujarnya.