Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Target PPKM Level 1, Pemkab Trenggalek Sulit Menggerakkan Lansia Ikut Vaksinasi

Kabar Trenggalek - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek terus mengejar target untuk masuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1. Salah satu upaya dalam mengejar PPKM Level 1, Pemkab Trenggalek terus mengencarkan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat, Jumat (17/12/2021).Syarat supaya bisa masuk PPKM Level 1, capaian vaksinasi dosis pertama di Trenggalek harus mencapai 70%.Berdasarkan hasil capaian per 17 Desember 2021, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Trenggalek, mencatat cakupan vaksinasi dosis pertama sekitar 65%, kemudian capaian vaksinasi untuk penduduk lanjut usia (lansia) adalah 54,8%.Baca juga: Kades, Perangkat Desa, dan BPD Se-Kabupaten Trenggalek Demo Tolak Perpres 104 Tahun 2021"Pemkab terus mengupayakan percepatan vaksinasi Covid-19, paling tidak sebelum natal dan tahun baru 2022 sudah masuk PPKM Level 1," terang Saeroni. Kepala Dinkes PPKB Trenggalek.Berdasarkan data capaian vaksinasi Covid-19 tersebut, vaksinasi di Kabupaten Trenggalek masih kurang 5% untuk bisa masuk PPKM Level 1. Saeroni menyebutkan, Kabupaten Trenggalek perlu menyasar 30 ribu masyarakat untuk vaksinasi Covid-19.Pemkab Trenggalek juga akan menyasar vaksinasi Covid-19 kepada sebagian besar penduduk lansia. Namun, Saeroni mengatakan, saat ini pihaknya masih terkendala dalam menggerakkan penduduk lansia untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.Baca juga: Masyarakat Harus Waspada, Covid-19 Varian Omicron Sudah Masuk di Indonesia“Untuk lansia, saat ini mobilitas mereka untuk datang ke lokasi vaksin sudah agak sulit. Jadi kami sudah mulai jemput bola sampai ke dusun atau RT,” tambah dia.Target percepatan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Trenggalek diharapkan mampu membentengi warga di wilayah tersebut dari risiko lonjakan kasus Covid-19 saat Natal dan tahun baru (Nataru).“Untuk saat ini, kondisinya masih sangat terkendali. Mudah-mudahan ini bisa bertahan dan tidak terjadi lonjakan kembali,” ujar Saeroni.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *