Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Masyarakat Harus Waspada, Covid-19 Varian Omicron Sudah Masuk di Indonesia

Kabar Trenggalek - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengumumkan temuan pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Dalam keterangan persnya, Budi menyebutkan kasus pertama Omicron terdeteksi pada seorang petugas kebersihan dengan inisial N. Diketahui, N merupakan pekerja di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.“Kementerian Kesehatan telah mendeteksi seorang pasien terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember, data-datanya sudah kita konfirmasikan ke GISAID [lembaga pendata virus] dan telah dikonfirmasi kembali dari GISAID bahwa memang data ini data sequencing [pengurutan] Omicron,” ujar Budi.Budi menjelaskan, pihaknya merinci para petugas kebersihan di Wisma Atlet untuk diambil sampel rutin pada 8 Desember 2021. Tanggal 10 Desember 2021, hasil pemeriksaan keluar dengan tiga orang terkonfirmasi positif Covid-19.Setelah itu, ketiga sampel pasie positif Covid-19 dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) untuk dilakukan Whole Genome Sequencing (WGS). Tanggal 15 Desember 2021, hasil pemeriksaan sampel keluar dengan didapati satu dari tiga sampel terkonfirmasi positif varian Omicron.Baca juga: Kades, Perangkat Desa, dan BPD Se-Kabupaten Trenggalek Demo Tolak Perpres 104 Tahun 2021“Ada tiga petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet yang positif PCR [polymerase chain reaction]-nya, tapi yang terkonfirmasi positif Omicron adalah satu orang,” ucap Budi.Saat ini, ketiga pasien sudah menjalani karantina di Wisma Altet. Ketiga pasien dalam kondiri sehat, tanpa ada gejala, tanpa batuk, serta tanpa demam. Berdasarkan hasil pemeriksaan PCR juga hasilnya sudah negatif.Selain temuan kasus pertama varian Omicron, Kemenkes juga mengidentifikasi adanya lima kasus probable Omicron. Kelimanya telah dikarantina dan sudah dilakukan pemeriksaan khusus serta sampelnya sudah dikirimkan ke Balitbangkes. Hasilnya akan diketahui pada Minggu 19 Desember 2021 untuk melihat apakah sampel tersebut positif Omicron atau bukan.“Dengan pemeriksaan khusus SGTF [S-gene target failure], kami mendeteksi lima kasus probable Omicron. Dua kasus warga Indonesia yang baru balik dari Inggris dan AS, tiga lainnya WNA [warga negara asing] dari Tiongkok yang ke Manado yang sekarang dikarantina di Manado,” terang Budi.Baca juga: Destinasi Wisata Buka, Pemkab Trenggalek Sibuk Kejar Target VaksinasiBudi mengatakan, penyebaran Omicron terbukti sangat cepat. Budi mencontohkan, di Inggris, dari 10 kasus/hari saat ini sudah mencapai 70.000 kasus/Hari. Jumlah kasus itu jauh lebih tinggi dari puncak kasus di Indonesia pada bulan Juli 2021 di angka 50.000 kasus/hari.Oleh karena itu, Budi mengimbau masyarakat untuk tidak perlu panik dan tetap tenang. Menurut Budi, tindakan yang terpenting yaitu segera melakukan vaksinasi Covid-19, terutama untuk kelompok rentan dan lansia.Masyarakat juga dihimbau tidak usah bepergian ke luar negeri jika tidak mendesak. Selain itu, masyarakat perlu terus menerapkan protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi). Serta pemerintah memperkuat 3T yaitu testing (tes), tracing (pelacakan), dan treatment (penanganan).“Kedatangan varian baru dari luar negeri yang kami identifikasi di karantina, menunjukkan bahwa sistem pertahanan kita atas kedatangan varian baru cukup baik, perlu kita perkuat. Jadi wajar kalau harus stay 10 hari di karantina. Tujuannya bukan untuk mempersulit orang yang datang, tapi melindungi seluruh masyarakat Indonesia” tanda Budi.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *