Solusi Harga Minyak Melambung, Warga Trenggalek Pilih Produksi Minyak Kelapa
Kabar Trenggalek - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyetarakan harga minyak di angka Rp. 14.000. Kebijakan itu menyebabkan panic buying bagi masyarakat Trenggalek, Senin (24/01/2022).Saat ini, kebijakan penyetaraan harga minyak masih berlaku di minimarket, sedangkan harga minyak di pasar Trenggalek melambung tinggi.Kondisi harga minyak yang melambung di pasaran dan stok minyak di minimarket habis, membuat warga Trenggalek melakukan upaya antisipasi. Salah satunya Sutiyah, warga RT 03 RW 01, Desa Kedungsigit, Kecamatan Karangan. Ia memilih membuat minyak dengan bahan utama kelapa.Baca juga: Harga Minyak Goreng Belum Turun, Komidag Trenggalek Layangkan Surat ke Provinsi Jawa TimurSutiyah mengaku bahwa produksi minyak kelapa ini lebih hemat, daripada memilih rebutan di mini market yang dengan harga Rp. 14.000."Saya kira lebih hemat, karena harga kelapa juga tidak begitu mahal untuk dijangkau, dan di Trenggalek sendiri banyak pohon kelapa, jadi stok untuk bahan saya rasa masih aman," ucapnya saat ditemui di rumahnya.Sutiyah menuturkan bahwa kelapa yang bisa untuk dijadikan minyak adalah kelapa yang sudah cukup umur atau kelapa tua.[caption id="attachment_9257" align=aligncenter width=1280] Minyak goreng berbahan dari kelapa/Foro: Kabar Trenggalek[/caption]Baca juga: Harga Minyak Goreng di Pasar Trenggalek Belum TurunMenurut Sutiyah, kelapa tua yang dijadikan bahan baku minyak goreng kualitasnya sangat bagus. Bahkan minyak kelapa juga bisa bermanfaat untuk kesehatan."Bisa dibuat kosmetik, dan minyak rambut, rata-rata itu permintaan pasar diluar sebagai minyak goreng sehari-hari," kata Sutiyah.Proses pembuatan minyak berbahan baku kelapa itu cukup mudah. Proses awalnya, dengan memarut kelapa kemudian diperas santannya dan direbus hingga kadar air hilang dan keluar minyak.Baca juga: Pedagang Trenggalek Resah dengan Kebijakan Harga Minyak Rp. 14.000 Per Liter"Cuma butuh waktu tiga jam untuk proses pembuatan minyak kelapa, dan setelah keluar minyak kelapanya baru kita saring hingga jernih," kata Sutiyah.Sutiyah menjelaskan, harga kelapa per satu buahnya itu Rp. 5.000 untuk bisa mendapatkan hasil minyak satu kilo. Sehingga, ia membutuhkan lima buah kelapa, atau setara dengan harga Rp. 20 ribu."Walau kita keluar modal 20 ribu, minyak kelapa itu berbeda dengan minyak goreng di pasaran. Soalnya bisa digunakan berkali-kali. Kalau minyak goreng paling mentok penggunaannya cuman 2 kali sampai 3 kali," ujarnya.Selama harga minyak goreng melambung, Sutiyah mampu meraup keuntungan. Lantaran, banyak permintaan dari masyarakat dan tetangga sekitar rumah."Biasanya pesan dulu, baru saya buatkan, dan pemasaran sudah sampai keluar Trenggalek. Katanya untuk yang dari luar Trenggalek itu untuk kosmetik seperti pembersih wajah dan minyak rambut," terangnya.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow