KBRT – Kabupaten Trenggalek mencatat produksi telur ayam sebanyak 1.981 ton selama semester pertama 2025. Angka ini sudah mencapai 88,79 persen dari total produksi sepanjang 2024 yang hanya 2.231 ton.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Joko Susanto, menyebut capaian tersebut menunjukkan tren kenaikan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Produksi (semester pertama) tahun 2025 ini mencapai 1.981 ton, sedangkan sepanjang tahun lalu sebanyak 2.231 ton. Jadi memang ada tren peningkatan,” ujar Joko.
Peningkatan produksi telur, lanjutnya, didorong bertambahnya populasi ayam petelur yang dibudidayakan di beberapa kecamatan, seperti Durenan, Kampak, Gandusari, dan Pule.
“Populasi ayam petelur ini bertambah karena peternak yang membudidaya juga bertambah,” jelasnya.
Meski produksi meningkat, kebutuhan masyarakat Trenggalek belum bisa sepenuhnya dipenuhi. Pasokan telur masih harus didatangkan dari daerah lain untuk menutup tingginya permintaan.
“Peredaran atau penjualan ini masih memenuhi dalam Trenggalek saja bahkan kita masih mendatangkan dari kabupaten lain. Permintaan kita tinggi, saya rasa (produksi) masih kurang,” terangnya.
Selain itu, program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat diprediksi ikut mendongkrak konsumsi telur lokal. Presiden Prabowo Subianto bahkan telah menginstruksikan pemerintah daerah untuk memaksimalkan potensi daerah guna mendukung program tersebut.
Dengan capaian semester pertama yang hampir menyamai total produksi tahun lalu, Joko optimistis produksi telur Trenggalek tahun ini akan meningkat tajam.
“Melihat perkembangan satu semester yang tinggi, hampir menyamai tahun lalu, mudah-mudahan bisa sampai dua kali lipat,” ujarnya.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Lek Zuhri