Kabar Trenggalek - Tak sepadan dengan harga pakan yang dirogoh kocek oleh peternak ayam Trenggalek, hal demikian disebabkan anjloknya harga telur ayam di pasaran, Kamis (30/09/2021). Seperti yang dirasakan Sugiharto, warga RT 14 RW 07, Desa Ngulankulon, Kecamatan Pogalan Trenggalek. Pria yang sudah menekuni ternak ayam selama tahun 2015 tersebut baru pertama kali menghadapi harga telur anjlok di pasaran. "Baru pertama ini menghadapi harga telur anjlok, saat ini saya ternak sekitar 800 ekor ayam," terangnya saat ditemui.
Baca juga: Harga Telur Ayam di Trenggalek Turun, Berikut Rinciannya
Sugiharto, mengangap turunnya telur pada tahun ini karena efek pandemi Covid-19, dan juga banyak komoditas pabrik yang awalanya produksi pakan, sekarang sudah berkembang ternak ayam petelur. "Kalau pabrik sekarang ternak ayam petelur, ya peternak kecil seperti saya ini sangat terasa dampaknya," terangnya. Kendati dalam satu hari Sugiharto menghabiskan pakan 2 karung, dengan estimasi harga Rp. 7.300/kg sehingga dalam satu hari menghabiskan 100 kg pakan, dengan pengeluaran Rp. 730.000.
Baca juga: Bupati Trenggalek: Jangan Takut Ada Konflik Sosial di Tambang Emas
"Kalau masalah hasil panen telur setiap hari 26 kg, coba kalikan dengan harga per kilogram yang saat ini Rp. 16 ribu, tidak sepadan dengan kebutuhan perawatan ayam petelur," tambahnya. Dengan keadaan yang seperti ini, Sugiharto berharap harga pakan bisa turun serta pemerintah memfasilitasi untuk menyelesaikan masalah anjloknya harga telur. "Saya berharap, semua bisa ditangani bersama antara pemerintah dengan peternak yang kondisinya seperti saat ini," ujarnya.