Sanggah Polemik Pantarlih, PPS Kecamatan Trenggalek: Tak Ada Potongan
Polemik dugaan pemotongan anggaran Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) di Kecamatan Trenggalek mendapat respons oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS).Herman Irawan, Ketua PPS Desa Rejowinangun, menerangkan persoalan dugaan pemotongan anggaran Pantarlih. Bahwa gaji Pantarlih di Desa Rejowinangun, Kecamatan Trenggalek, semua sudah diberikan secara utuh dengan besaran Rp 2.2 juta. Namun, pasca diberikan terdengar suara PPS memotong honor Pantarlih."Gaji sudah kami berikan semua. Namun, setelah diterima ada Pantarlih yang berinisiatif untuk melakukan buka bersama," terang Irawan saat dikonfirmasi Kabar Trenggalek.Buka bersama telah terselenggara. Namun, inisiatif yang datang dari Pantarlih ada yang menganggap berbeda yaitu pemotongan gaji yang bersumber dari uang transport selama 4 kali dengan total Rp 200."Kami tidak ada sama sekali niatan untuk memotong. Namanya inisiatif buka bersama yang muncul dari Pantarlih tentu kami juga tak bisa melarang, toh juga kami sebagai PPS juga ikut mencukupi dalam buka bersama," tegas Irawan.Irawan juga menegaskan, bahwa anggaran yang terkumpul untuk Pantarlih itu juga dikelola oleh Pantarlih untuk belanja buka bersama, sehingga ketika ada kekurangan, yang mencukupi adalah PPS."Kalau ada anggapan dari Pantarlih yang berbeda itu wajar. Namun, saya tegaskan tak ada potongan sepeser yang masuk kantong kami [PPS]," ucapnya.Nasi telah menjadi bubur, anggapan pemotongan Pantarlih terdengar hingga meja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek. PPS se-Kecamatan Trenggalek dipanggil untuk klarifikasi soal polemik itu."Hasil klarifikasi dari KPU Trenggalek disuruh untuk mengembalikan. Rekomendasi dari KPU kami terima biar salah paham tak berlarut, walaupun sebenarnya kami tak memotong sepeser pun honor Pantarlih," ujar Irawan.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow