Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Rip Current Intai Wisatawan Pantai, Pemkab Trenggalek Miskin Data

Kubah Migunani
Kabar Trenggalek - Pemerintah kabupaten (Pemkab) tidak punya data jumlah rip current (arus Rip) di Pesisir Selatan Kabupaten Trenggalek. Alasannya, kewenangan kelautan berada di bawah Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur (Jatim), Sabtu, (02/07/2022).Rip current merupakan arus laut yang memiliki tipikal menjauhi pantai. Arus ini membahayakan, karena tarikan arusnya yang lebih kuat untuk menuju ke tengah laut.Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Trenggalek, Cusi Kurniawati, mengakui bahwa rip current adalah ombak datang kemudian kembali. Tipikal gelombang kembali itu lebih kencang, sehingga membahayakan orang yang tidak ahli dalam berenang."Jadi menjadi semakin berat, berenang menuju pesisir," ungkapnya.Rip current diduga sebagai salah satu pemicu laka laut yang ditandai dari peristiwa korban terseret ombak. Cusi membenarkannya ketika melihat fenomena alamnya.Rip current yang mengancam keselamatan orang, itu tak sebanding dengan kajian akademis untuk menemukan titik atau koordinat di Pesisir Selatan Kabupaten Trenggalek. Agar warga nelayan maupun wisatawan bisa lebih waspada."Kita tidak bisa omong, kalau kewenangan gejala alam fisik laut, itu BMKG kemaritiman. Kita cenderung ke mitigasinya," jelasnya.Kajian akademis tentang rip current yang minim membuat fakta-fakta ilmiah dari fenomena alam itu menjadi minim.Cusi menduga, di tiga kecamatan di pesisir selatan, meliputi Panggul, Watulimo, Munjungan, menyimpan potensi rip current. Namun rip current, kata dia, tidak sepanjang areal pantai. Melainkan spot-spot tertentu."Nelayan itu sudah hafal, disini dan disini. Mereka menyebutnya ada palung. Tapi ketika kita teliti, itu bukan palung," ungkap Cusi.Oleh karena itu, Cusi mengimbau agar wisatawan lebih waspada ketika berenang di pesisir selatan. Utamanya di Pantai Konang. Menurut Cusi, pantai itu bukan tempat berenang, karena memiliki kedalaman hingga 18 meter."Minimal kita itu memberi peringatan. Ada dari desa pokdarwis. Dan di konang tidak untuk mandi," ujarnya.
Kopi Jimat

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *