Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Rebut Kepala Mahesa di Dam Bagong Trenggalek, Warga Rela Menyelam 5 Meter

Larung kepala kerbau dalam tradisi Nyadran Dam Bagong di Bumi Menak Sopal Trenggalek selalu menarik antusiasme masyarakat. Tepatnya, tradisi nyadran itu dilaksanakan di Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek.

Bahkan, tradisi yang dilaksanakan pada jum'at (16/06/2023) tersebut, warga Kelurahan Ngantru dan sekitarnya sudah berduyun-duyun ke Dam Bagong Trenggalek sejak pukul 08.30 WIB.

Perlu diketahui, upacara larung kepala kerbau merupakan wujud rasa syukur petani Trenggalek terhadap Dam Bagong yang sudah mengairi sawah petani.

Beberapa warga berdiri ditepian sungai untuk merebutkan kepala kerbau yang dilarung. Sementara sebagian besar warga menyaksikan perebutan kepala kerbau yang dilarung.

Begitu kepala kerbau dilempar ke Dam Bagong, warga di atas bendungan bersorak. Sementara yang memperebutkan kepala kerbau segera menyelam ke sungai.

Akhirnya kepala kerbau tersebut didapatkan Toni (36), warga RT/RW 14/04 Kelurahan Surodakan Kecamatan Trenggalek.

Toni rela menyelami sungai dengan kedalaman sekitar 5 meter. Bahkan nyalinya tak menciut dengan kedalaman sungai.

"Lumayan sangat sulit. Tapi semangat dengan indah," ujar Toni pada awak media.

Toni mengaku sangat senang saat berhasil mendapatkan kepala kerbau Toni sangat senang. Rencananya, kepala kerbau yang ia dapatkan akan dimasak bersama teman-temannya.

Toni berharap, dengan adanya tradisi Nyadran Dam Bagong yang dilakukan tiap tahunnya bisa membawa berkah bagi masyarakat.

"[Semoga] biar berkah, pertanian di Trenggalek makin lancar dan petani makin maju," harap Toni.