Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

PMII Trenggalek Kritik Pelayanan Buruk Rumah Sakit Daerah: Berhenti Berikan Janji Palsu 

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Trenggalek beri kritikan terhadap pelayanan buruk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedomo.  

Abdul Fatah, Ketua PMII Trenggalek, menegaskan rumah sakit pelat merah di Bumi Menak Sopal, perlu mendapatkan perhatian khusus dan perbaikan pada segi pelayanan kepada masyarakat yang berobat. 

"Melihat tanggapan masyarakat dari media sosial dan analisa tim penelitian dan pengembangan kebijakan Pengurus Cabang [PC] Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia [PMII] Trenggalek menunjukan banyaknya masyarakat yang mengeluhkan pelayanan buruk di RSUD Soedomo," terang Fatah saat dikonfirmasi. 

Kata Fatah, salah satu permasalah yang PMII Trenggalek soroti adalah masyarakat yang hendak berobat ke RSUD dr. Soedomo harus mengantri terlalu lama. 

Bahkan, ada masyarakat yang mengeluhkan di salah satu poli belum buka padahal di papan pengumuman poli tersebut seharusnya sudah buka.  

"Hal seperti itu harus menjadi pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten dan pihak-pihak terkait untuk segera melakukan evaluasi dan perbaikan pelayanan kepada masyarakat," tegasnya. 

Dirinya Mengingatkan RSUD dr. Soedomo adalah rumah sakit terbesar di Kabupaten Trenggalek. Sehingga RSUD dr. Soedomo masih belum layak untuk dikatakan komitmen dalam melayani masyarakat dari segi kesehatan.

"Janji manis yang diberikan RSUD Soedomo untuk memperbaiki pelayanannya hanyalah janji. Buktinya pada hari selasa 30 April 2019 lalu, pihak RSUD Soedomo bertemu dengan masyarakat di Hotel Permai Bukit Ja'as Trenggalek meminta masukan tentang pelayanan di RSUD Soedomo. Masih banyak masyarakat yang mengeluhkan buruknya pelayanan di rumah sakit plat merah Trenggalek ini," tambah Fatah saat ditemui Kabar Trenggalek. 

Fatah menyebutkan, bahkan masyarakat menyampaikan kritikan kepada RSUD Soedomo tak hanya melalui lisan atau tulis. Masyarakat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Kemanusiaan Trenggalek (FKMPKT), juga sudah melakukan audiensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Trenggalek pada hari rabu 19 Februari 2020, dengan harapan RSUD Soedomo benar-benar berbenah.

"Kendati demikian, pelayanan di RSUD Soedomo masih saja buruk dan menunjukan bahwa RSUD Soedomo benar-benar rumah [yang] 'sakit'," tandasnya.

Melihat kondisi yang miris tersebut kami, PC PMII Trenggalek dengan ini menyatakan sikap dan menuntut:

  • Pertama, Pemerintah Kabupaten, baik eksekutif, legislatif, dan pihak-pihak terkait untuk melakukan pengawasan dan peninjauan pada pelayanan di RSUD Soedomo.
  • Kedua, RSUD Soedomo harus segera memperbaiki pelayanannya.
  • Ketiga, RSUD Soedomo harus melakukan reformasi kepada tenaga kerja, baik tenaga medis dan pengurus birokrasi Rumah Sakit yang tidak kompeten.
  • Keempat, Mendesak RSUD Soedomo untuk BERHENTI memberikan janji-janji palsu.

"Kami akan terus mengawal perkembangan pelayanan di RSUD dr. Soedomo Trenggalek. Jika kritikan kami dari PMII Trenggalek pahit semoga bisa jadi obat atas pelayanan yang buruk," ujarnya.