KBRT - Pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedomo Trenggalek tahun 2025 diperkirakan tidak akan mencapai target sebesar Rp147 miliar. Hingga September 2025, realisasi pendapatan baru menyentuh sekitar Rp101 miliar, atau masih kurang Rp46 miliar menjelang akhir tahun.
Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek, Sukarodin, menyebut kondisi tersebut menjadi perhatian serius. Ia menilai capaian target pendapatan RSUD dr. Soedomo sulit dipenuhi mengingat sisa waktu tahun anggaran yang tinggal tiga bulan.
“Kelihatannya untuk mencapai 147 miliar di akhir tahun ini rasanya berat, karena masih kurang sekitar 46 miliar, sementara waktunya tinggal tiga bulan,” ujar Sukarodin usai rapat kerja dengan Dinas Kesehatan, RSUD dr. Soedomo, dan RSUD Panggul.
Rapat tersebut semula dijadwalkan membahas rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2026. Namun, pembahasan ditunda lantaran Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) belum merinci anggaran tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Sebagai gantinya, Komisi IV DPRD Trenggalek menyoroti kinerja Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di sektor kesehatan, termasuk evaluasi pendapatan dua rumah sakit daerah.
“Kita perlu tahu, apakah masyarakat memang sehat sehingga tidak perlu berobat, atau justru enggan datang ke rumah sakit,” imbuh Sukarodin.
Ia menegaskan, Komisi IV akan menggelar rapat lanjutan guna membahas Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) BLUD yang belum dibahas dalam pertemuan tersebut.
“Rapat berikutnya akan kita bahas detail. Kita akan lihat RKA-nya, memilah mana yang mendesak dan mana yang bisa ditunda. Apalagi posisi transfer daerah kita juga turun Rp153 miliar, jadi harus pandai-pandai menentukan prioritas,” jelasnya.
Kabar Trenggalek - Advertorial
Editor:Zamz