KBRT – Pipa induk berdiameter 200 milimeter milik Perumda Tirta Wening Trenggalek mengalami kebocoran akibat pergerakan struktur tanah labil di wilayah Kecamatan Bendungan menuju sumber Dilem Wilis. Kebocoran terjadi sekitar pukul 07.00 WIB, Jumat (14/11/2025).
Direktur Perumda Tirta Wening Trenggalek, Darmono, menjelaskan bahwa pipa induk yang mengalami kerusakan tersebut tertanam sedalam kurang lebih satu meter di dalam tanah.
"Musim hujan ini memang sering, karena kita semua tahu wilayah Bendungan itu ketika ada hujan tanahnya ada yang sedikit bergerak, pipa yang tertanam itu iya yang paling umum terkena pergeseran tanah sama himpitan bebatuan," ujarnya melalui sambungan telepon.
Menurutnya, kebocoran ini diperkirakan mengganggu 4.000–5.000 pelanggan, khususnya yang berada di wilayah sekitar Kota Trenggalek.
Menindaklanjuti kondisi tersebut, tim teknis PDAM langsung melakukan penanganan untuk mengembalikan fungsi pipa induk.
"Ini sudah dalam proses penanganan, kan itu pipa besar jadi, kita kosongkan dulu lalu diperlukan pengeringan sebelum kita las. Kalau tidak ada kendalanya 4 jam selesai, artinya ini kan musim hujan, pengelasan yang membutuhkan media kering, jadi sekitaran 4 jam selesai," kata dia.
Darmono mengimbau pelanggan memahami bahwa pemulihan aliran air tidak bisa berlangsung cepat seperti listrik yang kembali menyala setelah disambung. Aliran air dari sumber menuju kota membutuhkan waktu perjalanan sekitar satu setengah jam.
"Pipa kami ini sambung menyambung, dan tidak hanya bersumber dari titik itu, pipa kami ada dua, yang 150 mm masih berfungsi, jadi prediksi kami 4.000–5.000 pelanggan yang agak terganggu. Ketika dimatikan alirannya itu tidak serta-merta mati, karena sisa air di bawah titik kebocoran masih memerlukan waktu untuk perjalanan sampai 1 setengah jam. Jadi ketika bocor itu masih aman kira-kira 1,5 jam," kata dia.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Zamz













