Dr. Siti Nadia Tarmidzi, MEpid, juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes/Foto: Setkab RI (facebook)[/caption]“Sampai saat ini belum ada penelitian ataupun bukti ilmiah yang menunjukkan vaksin yang telah diproduksi dan telah digunakan di berbagai belahan dunia tidak bisa melindungi kita dari virus varian baru ini [Delta]. Vaksin yang digunakan dalam upaya kita melakukan penanggulangan pandemi COVID-19 masih sangat efektif,” tegas Dokter Nadia.Sementara itu, jumlah tenaga kesehatan yang meninggal dalam keadaan belum divaksinasi, relatif lebih besar daripada yang sudah mendapat vaksinasi lengkap. Termasuk tenaga kesehatan yang baru mendapat vaksinasi dosis pertama, jumlah tenaga kesehatan yang meninggal karena Covid-19 relatif lebih banyak daripada tenaga kesehatan yang menerima dosis lengkap.Baca juga: Terhalang PPKM Level 3, Wisata Trenggalek Belum BukaPada dua periode penelitian di Januari-Maret dan April-Juni 2021, jumlah kasus meninggal karena Covid-19 pada tenaga kesehatan yang belum divaksin (0,03%) sama dengan tenaga kesehatan yang telah mendapat vaksin dosis pertama (0,03%). Sedangkan vaksinasi dosis lengkap dapat melindungi tenaga kesehatan dari risiko kematian dengan rasio 0,001% pada periode Januari-Maret 2021 dan 0,01% pada periode April-Juni 2021.Data-data tersebut membuktikan bahwa vaksinasi Covid-19 dosis lengkap bisa diandalkan untuk melindungi tenaga kesehatan dari risiko perawatan dan kematian karena Covid-19. Efektivitas vaksinasi dosis lengkap dalam mencegah penularan Covid-19 pada bulan Januari-Maret sebesar 84%. Dengan kata lain, hanya 2 dari 10 orang tenaga kesehatan yang telah divaksinasi lengkap berpeluang terinfeksi Covid-19.“Ini menunjukkan vaksinasi berperan dalam memperlambat risiko infeksi Covid-19. Tenaga kesehatan yang divaksinasi lengkap relatif memiliki ketahanan yang lebih lama untuk tidak terinfeksi Covid-19 dibandingkan tenaga kesehatan yang belum divaksinasi,” jelas Dokter Nadia.Efektifitas vaksin juga diperkuat dengan data pada periode April-Juni 2021, di mana ada 474 tenaga kesehatan yang dirawat karena tertular Covid-19. Namun, tenaga kesehatan yang divaksinasi lengkap tidak banyak yang dirawat. Jumlah tenaga kesehatan yang dirawat berkurang hingga 6x lebih rendah yakni turun dari 18% ke 3,3%.Baca juga: Menikmati Kesejukan Wisata Kali Temon TrenggalekData juga menunjukkan lama perawatan tenaga kesehatan yang divaksinasi relatif lebih singkat yaitu 8 hingga 10 hari dibandingkan tenaga kesehatan yang belum divaksinasi, yaitu 9-12 hari. Dari total Tenaga Kesehatan yang dirawat (2,3%), memerlukan perawatan intensif di ICU. Mayoritas tenaga kesehatan (91%) yang memerlukan perawatan intensif adalah tenaga kesehatan yang belum divaksinasi atau baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama.Walaupun sudah divaksinasi, Dokter Nadia berpesan agar masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak (3M).“Karena kemungkinan kita untuk terpapar virus akan tetap ada namun kemungkinan untuk penderita gejala parah akan semakin kecil,” terang Dokter Nadia.Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
Kabar Trenggalek - Kesehatan












