Kabar Trenggalek - Peristiwa
Kabar Trenggalek - Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Trenggalek mendeklarasikan perdamaian bersama organisasi kepemudaan lintas agama di Trenggalek. Deklarasi perdamaian itu disuarakan para Pemuda Trenggalek dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda 2021, Kamis (28/10/2021).FKUB Trenggalek menggelar acara tersebut di Kantor Desa Tumpuk, Kecamatan Tugu, Trenggalek. Acara tersebut sudah pernah dilakukan beberapa kali sebagai bekal kepada pemuda penerus perjuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Basori Ahmad, Ketua FKUB Trenggalek, mengatakan dengan momen sumpah pemuda ini, pihaknya mengajak para pemuda lintas agama untuk menjalin silaturahmi dalam merajut kebersamaan."Kami sangat berharap generasi muda bisa menjadi tolok ukur perdamaian. Jangan sampai pemuda ini salah akan pemahaman dalam menjalin silaturahmi. Kita tarik histori bahwa pemuda zaman dahulu itu memiliki jiwa berjuang, maka hari ini kita taruh rasa untuk jiwa perjuangan dalam sumpah pemuda," jelas Basori.Baca juga: Sejarah Mobilisasi Ekonomi Kaum Tani oleh PKI di Trenggalek"Dalam acara ini, tadi ada pemaparan terkait perdamaian amtara ummat beragama di kalangan pemuda Trenggalek," tambahnya.Dilansir museumsumpahpemuda.kemendikbud.go.id, sejarah singkat sumpah pemuda dimulai pada 28 Oktober 1928 atau 93 tahun lalu.Para pemuda Indonesia yang berasal dari berbagai daerah berkumpul untuk mengucapkan ikrarnya. Mereka berikrar untuk bertumpah darah, berbahasa, dan berbangsa Indonesia.Baca juga: Link Film-Film tentang G30S dan Tragedi Pembantaian 1965 di YoutubeBerikut isi lengkap sumpah yang diucapkan para pemuda tersebut:Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.Baca juga: Kanjeng Jimat, Pahlawan Trenggalek Pembela Petani di Zaman Penjajahan BelandaSebelum tercetus sebagai Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, ada sejarah di balik perjalanannya. Sumpah Pemuda merupakan hasil rumusan dalam Kongres Pemuda II Indonesia. Kongres tersebut merupakan pertemuan besar pada 1928. Dalam pertemuan itu hadir para pelajar dari seluruh wilayah Nusantara yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI).Kongres Pemuda II itu digelar tiga sesi di tiga tempat berbeda. Organisasi kepemudaan yang hadir saat itu di antaranya Jong Java, Jong Batak, Jong Ambon, dan Jong Islamieten Bond. Sesi pertama dilakukan pada 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) yang sekarang bernama Lapangan Banteng. Ketua PPPI, Sugondo Djojopuspito, saat itu berharap Kongres Pemuda II diharapkan dapat mempererat semangat persatuan di antara para pemuda.Sesi kedua digelar pada 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop. Dalam sesi itu dibahas masalah pendidikan yang sangat penting untuk anak, Sesi ketiga yang merupakan sesi penutup digelar di Gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106. Saat itu, rumusan Sumpah Pemuda terlahir.Baca juga: Inilah Para Pahlawan dari Trenggalek yang Tak Boleh Dilupakan di Hari Kemerdekaan IndonesiaMoehammad Yamin merupakan sosok yang merumuskan Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda dibacakan Soegondo saat kegiatan penutupan dan dijelaskan secara panjang lebar oleh Yamin. Saat itu tidak ada istilah Sumpah Pemuda. Tapi, istilah itu lahir setelah kegiatan itu selesai. Hingga kini, istilah Sumpah Pemuda begitu melekat dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.Setelah Sumpah Pemuda lahir, para pemuda dan bangsa Indonesia secara umum akhirnya memiliki semangat kebersamaan untuk berjuang melawan penjajah. Mereka tak lagi sendiri-sendiri melawan penjajah. Hingga akhirnya, Indonesia benar-benar merdeka pada 17 Agustus 1945.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow