KABARTRENGGALEK.com - Bendungan Bagong di Trenggalek dibangun untuk mengaliri persawahan di Kabupaten Trenggalek.Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (Jatim) berkapasitas tampung 17,40 juta m3.Proyek Bendugan Bagong terdaftar dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan air.
Kendati demikian, Menpupera, Basuki Hadi Muljono menaruh harapan dengan adanya pembangunan insfratuktur tersebut. Tidak hanya mengejar ekonomi dan daya saing, akan tetapi juga mengedepankan pemerataan dan manfaat untuk masyarakat Trenggalek.
"Pembangunan Bendungan ini nanti kita sekalian membangun irigasinya. Dengan demikian, nantinya manfaat air dari bendungan tersebut bisa mengaliri sawah petani," terang Basuki (05/08).
Bendungan Bagong dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Ditjen Sumber Daya Air, Kempupera. Proses pembangunannya dengan membendung Sungai Bagong yang memiliki luas daerah aliran sungai (DAS) 39,95 km2.
Pembangunan ini berfungsi sebagai pengembangan dan peningkatan daerah irigasi (DI) Bagong dan Pogalan seluas 1.021 hektar (ha).
Bendungan yang berada di Desa Sumurup dan Sengon ini didesain dengan tinggi puncak 82 meter, panjang 620 meter, dan lebar 12 meter dengan luas genangan 73,45 hektar.
Pembangunan Bendungan Bagong sesuai kontrak telah dimulai sejak Desember 2018 dengan target pengisian awal (impounding) tahun 2023.
Saat ini, BBWS Brantas bersama Pemerintah Kabupaten Trenggalek terus mengupayakan percepatan pembebasan lahan untuk mendukung kelancaran pembangunan fisik dengan kebutuhan lahan seluas 214,12 hektar.
Konstruksi bendungan dilaksanakan dalam dua paket pekerjaan senilai Rp 1,66 triliun. Yakni paket I dikerjakan oleh kontraktor PT Abipraya-PT SACNA (KSO) dengan progres fisik per 1 Juli 2021 sebesar 0,2%. Sedangkan paket II dilaksanakan kontraktor PT PP - PT Jatiwangi (KSO) progresnya 2,06%.
Kehadiran Bendungan Bagong akan menambah jumlah tampungan air di Provinsi Jawa Timur dengan keseluruhan delapan bendungan yang dibangun sejak 2014. (kbrt)