Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Pemandian Tapan Karangan, Kolam Renang Alami yang Menyimpan Kenangan Panjang

  • 21 Aug 2025 10:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Pemandian Tapan, kolam renang bersumber mata air alami di RT 28 RW 02, Desa Karangan, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, tetap ramai didatangi pengunjung meski fasilitas terbatas.

    Pada Rabu pagi (20/8/2025), kolam berukuran sekitar 20×10 meter itu telah dipenuhi belasan pengunjung. Mereka asyik berenang dari ujung ke ujung kolam.

    “Nanti kalau sore hari, bisa lebih ramai daripada ini,” ujar Rofik (50), Ketua RT 28, sembari membersihkan dedaunan di sekitar kolam.

    Rofik menjelaskan, kolam dengan air berwarna biru kehijauan itu setiap hari ramai dikunjungi, terutama saat hari libur. Sejak lama, pengunjung rutin berasal dari siswa hingga calon prajurit TNI yang berolahraga dan melatih fisik di tempat tersebut.

    “Di sini tidak ada tiket masuk, pengunjung yang ke sini untuk bersantai ataupun ngopi juga banyak. Kami sediakan tikar,” katanya.

    Menurut Rofik, bangunan kolam Tapan sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan beberapa kali mengalami perbaikan. Jalan menuju pemandian juga cukup mudah karena sudah dipaving, meski ada tanjakan di Dusun Tapan. Lokasinya berjarak sekitar 2,2 kilometer dari Polsek Karangan.

    Namun, fasilitas MCK dan ruang ganti kini rusak dan belum bisa diperbaiki karena biaya perawatan hanya ditanggung warga Dusun Tapan. Beberapa fasilitas lain, seperti gazebo dan dinding kolam, juga sempat rusak. “Yang bisa saya lakukan hanya menambal kolam yang bocor karena terbatasnya biaya,” ujarnya.

    Meski begitu, suasana alami tetap menjadi daya tarik. Rumput liar dan semak belukar di sekitar mulut kolam justru menambah kesan alami. Udara sejuk dan rindangnya pepohonan membuat tempat ini teduh hampir sepanjang hari.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    “Dulu pernah ada pengunjung yang bawa semen satu sak ke rumah saya untuk menambal kolam. Karena kurang, akhirnya saya mintakan ke Pak Lurah dan saya lanjutkan bersama tukang,” cerita Rofik.

    Menurutnya, pengunjung juga peduli terhadap kelestarian kolam. Setiap dua minggu sekali, kolam dikuras bersama-sama oleh warga maupun pengunjung yang kebetulan ada di lokasi.

    Rofik menambahkan, status pengelolaan pemandian Tapan hingga kini belum jelas. Berdasarkan informasi yang ia dengar, lokasi tersebut masih berada di bawah Perhutani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

    “Kalau saya hanya mengimbau, yang tidak bisa berenang jangan bermain di sebelah timur karena kedalamannya 270 sentimeter. Kolam bagian barat lebih dangkal,” katanya.

    Lebih lanjut, Rofik menyebut banyak pengunjung berharap kolam tetap dijaga dan dilestarikan karena menyimpan kenangan masa lalu. Bahkan, sejumlah anggota TNI asal Trenggalek yang dulu berlatih di sana kerap kembali berkunjung.

    “Dari angkatan tentara yang sudah cukup umur sering kembali ke sini. Mereka minta kolam ini tetap dilestarikan. Katanya, ini kenangan waktu masih pendidikan dulu. Kolam renang pertama di Kabupaten Trenggalek ya Tapan ini,” terangnya.

    Senada dengan itu, Ahmad Athoillah (20), pengunjung asal Desa Karangan, juga berharap Pemandian Tapan tetap terjaga.

    “Saya cukup sering ke sini bersama teman-teman sejak masih sekolah. Kadang dari bawah jalan kaki sekaligus olahraga,” ungkap Athoillah.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Wisata

    Editor:Zamz