Pelayat Padati Pemakaman PMI Trenggalek, Korban Bentrok Silat di Taiwan
Pelayat yang didominasi dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) padati kedatangan Jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo Trenggalek, Minggu (17/09/2023).Jenazah Jainal Fanani (32), PMI Trenggalek, tiba di rumah duka kisaran pukul 11.10 WIB. Selain dipadati pelayat, rumah duka Jainal penuh dengan karangan bunga yang terpasang."Mungkin secara pribadi kami tidak mengenalnya, tapi dengan banyaknya peziarah yang datang, pastinya almarhum merupakan sosok orang yang baik," terang Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin).Terkait proses kematiannya, Mas Ipin berharap seluruh masyarakat, khususnya anggota PSHT, tidak saling menyalahkan. Sebab untuk takdir lahir, rejeki, dan meninggal, sudah ada yang mengatur serta merupakan kekuasaan Tuhan YME. Sehingga tidak perlu saling menyalahkan apalagi antar organisasi yang bisa mengakibatkan perpecahan."Terkait penyebab kematian pastinya polisi kedua negara [Indonesia dan Taiwan] sudah memprosesnya dan pastinya pelaku akan dihukum. Karena itu, kami berharap jangan sampai ada yang memprovokasi akan hal ini," katanya.Pemkab juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI). Karena telah membantu seluruh proses pemulangan jenazah dengan selamat beserta dokumen-dokumen lengkap."Syukurlah berkat kerjasama semua pihak, proses pemakaman bisa berjalan lancar, dan jangan sampai ke depan akan ada aksi saling balas dendam," jelasnya.Wijiono, Ketua PSHT Cabang Trenggalek, mengatakan kedatangan para anggota PSHT ke rumah duka merupakan wujud rasa bela sungkawa atas kepergian saudaranya.Sebab, almarhum merupakan anggota yang telah disahkan pada 2011 lalu. Setelah itu, almarhum terus aktif dalam mengabdi pada organisasi SH Terate."Saya mewakili Pengurus PSHT Cabang Trenggalek mengucap turut berduka cita dan sangat kehilangan, apalagi setelah disahkan selama perjalanan hidupnya almarhum juga ikut mengembangkan SH Terate," katanya.Wijipno berharap, semua pihak sadar akan kejadian yang dialami Jainal Fanani murni musibah. Jadi nantinya tidak ada berbagai pihak yang mencoba melakukan provokasi hingga mengakibatkan pergesekan antar organisasi dan masyarakat"Selain itu kami berharap kepada pihak berwajib di Taiwan bisa memproses hal ini hingga para pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal," tegasnya.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow