Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Pelajar SD Inovatif Trenggalek Raih Medali Perunggu di Kompetisi Matematika Tingkat Nasional

Minggu sore, 28 April 2024, Ecovention Hall, Taman Impian Jaya Ancol Jakarta dipenuhi lautan manusia. Ruang seluas 4000 m2 itu menjadi lokasi Babak Final Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) ke-19.Marco duduk di kursi slot 6, sebelah kanan aula, bersama ribuan peserta kompetisi matematika tingkat nasional itu. Marco adalah pelajar SD Inovatif Trenggalek, salah satu peserta KMNR 19. Anak laki-laki itu berusia 9 tahun.Pembawa acara yang memegang mic mulai membacakan nominasi pemenang. Suara pengumuman itu terdengar oleh seluruh peserta kompetisi di lantai 1 dan 2. Dalam babak final itu, Marco didampingi ibunya dan dua guru pendamping dari SD Muhammadiyah 1 Trenggalek (SD Inovatif).Pembaca acara mengumumkan, "Medali Perunggu Kelas 3 SD jatuh kepada..."Marco sudah ikhlas apapun hasil kompetisi. Ia merasa sudah berusaha sebaik mungkin. Saat ikut kompetisi, ia tak menyangka pesaingnya dari berbagai sekolah di seluruh Indonesia.Soal-soal matematika di KMNR juga melampaui standar materi kelas 3 SD yang ia pelajari sehari hari. Seperti soal menghitung Kelipatan Persekutuan Terkecil dan Faktor Persekutuan Terbesar (KPK dan FPB) menggunakan pohon faktor."Qarira Khuzama Khareza...Joe Tristan Pieter...Marco Sastradikrama Mahardika Mulkan, SD Inovatif Muhammadiyah Trenggalek," ucap pembawa acara.Mendengar nama lengkapnya disebutkan, Marco langsung ndredeg (berdebar). Ia tak menyangka bisa mendapatkan medali perunggu setelah bersaing dengan 207 peserta Babak Final KMNR 19 Kelas 3 SD se-Indonesia.Ibu Marco dan 2 guru pendamping juga tak menyangka, mereka senang atas prestasi yang diraih Marco. Setelah mendengar pengumuman itu, Marco bersiap lalu naik ke atas panggung untuk menerima kalung medali perunggu. Hari itu, Marco telah membanggakan nama Trenggalek di tingkat nasional.

Pelajar yang Cerdas di Bidang Matematika 

[caption id="attachment_73011" align=aligncenter width=960] Marco Sastradikrama Mahardika Mulkan, memegang piagam dan medali perunggu KMNR 19/Foto: Dok. SD Inovatif Trenggalek[/caption]Pukul 12.00 WIB, Kamis (02/04/2024), Marco memakai seragam Hizbul Wathan. Bersama Kepala SD Inovatif Trenggalek, Junianto Ikhsan Nurwahyudi, dan guru kelas 3 Anita Putri Hardianti, Marco menceritakan pengalaman selama mengikuti kompetisi matematika tingkat nasional di Jakarta."Ndredeg. Grogi. Tapi senang," kata Marco saat ditemui Kabar Trenggalek di Ruang Kepala Sekolah.Marco mengaku mendapatkan soal yang sulit seperti menghitung KPK dan FPB menggunakan pohon faktor. Ditambah lagi, level materi kompetisi kelas 3 SD dijadikan satu dengan kelas 4 SD."Kalau menurut saya itu, soalnya susah, ndak seperti soal kelas 3. Soalnya sulit. Soalnya kelas 3 sama 4 itu digabung," ujar Marco.Meski mendapatkan soal yang sulit dan melampaui level materi kelas 3 SD, Marco tidak gentar. Ia punya strategi untuk mengerjakan soal yang mudah terlebih dahulu. Soal yang ia nilai susah dikerjakan setelahnya."Dipilih yang mudah dulu terus dikerjakan yang sulit," ucap Marco.Marco merupakan anak dari Nurani dan Devi Riana Kinanthi. Mereka tinggal di Desa Kedungsigit, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek. Kepala Sekolah dan Guru SD Inovatif Trenggalek menilai Marco adalah pelajar yang cerdas.Jun Ikhsan, Kepala SD Inovatif Trenggalek mengapresiasi atas prestasi kompetisi matematika tingkat nasional yang diraih Marco. Ia tak menyangka Marco mendapat medali perunggu. Apalagi, soal-soal di KMNR cukup sulit. Tak cukup dengan hitung-hitungan, soal itu juga menguji nalar pelajar untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi sehari-hari."Saya pernah baca contoh soalnya. Contohnya kalau kita mau ke Tulungagung lewat Ngetal sama lewat Pogalan, nanti di sana ada lampu merah, lewat mana yang lebih cepat? Jadi memang menalar. Contoh-contohnya memang ada di realitas yang pernah dilalui anak-anak itu," terang Ikhsan."Luar biasa Marco ini. Prestasi yang luar biasa karena penyelenggara kegiatan ini juga memang sudah berlisensi nasional dari KPM [Klinik Pendidikan MIPA] Seikhlasnya," imbuhnya.Sementara itu, Guru SD Inovatif, Anita, mengakui kecerdasan Marco. Ketika di kelas, Marco memang seperti pelajar pada umumnya yang suka bermain. Tapi, ketika Anita menjelaskan, Marco langsung memahami apa yang diajarkan."Marco itu ketika ustadzahnya menjelaskan itu ya diperhatikan Kalaupun dia sedang misal ngobrol atau apa saya tanyai ya Langsung nyambung jadi memang dari dasarnya anaknya sendiri sudah cerdas," ujar Anita.

Digembleng Belajar Matematika oleh Guru dan Ibu

[caption id="attachment_73008" align=aligncenter width=1080] Dari kiri: Omar, Sekar, Marco, Jihan. Pelajar SD Inovatif Trenggalek, peserta Babak Final KMNR 19/Foto: @sdmuh1trenggalek (Instagram)[/caption]Anita menilai, Marco memiliki keunggulan di bidang matematika. Oleh karena itu, pihak SD Inovatif turut mendukung penuh Marco untuk mengikuti kompetisi matematika tingkat nasional itu, salah satunya dengan cara mengadakan bimbingan khusus."Sekolah juga memberikan fasilitas yang terbaik, mendatangkan guru khusus matematika untuk menunjang anak-anak ini biar semangat untuk ikut lomba," ucap Anita.Selain Marco, ada 3 temannya dari SD Inovatif Trenggalek yang menjadi peserta Babak Final KMNR di Jakarta. Marco, Omar, Sekar, dan Jihan, mendapatkan bimbingan khusus untuk belajar matematika selama 1 minggu penuh."Ustadzah [guru] dari luar sekolah yang khusus Matematika dan memang soal-soalnya itu sudah disiapkan untuk Marco dan teman-teman yang lolos itu soal olimpiade. Jadwalnya hari Senin sampai Jumat. Setiap hari bimbingan jam 7 sampai jam 10 itu ya memang digembleng hanya matematika saja setiap pagi," terang Anita.Meski Marco tidak mengikuti kelas seperti biasanya, ia tetap bisa menyesuaikan dengan belajar di rumah. Ibu Marco juga selalu mendukung supaya tidak ketinggalan materi kelas. Selain itu, Ibu Marco membantu belajar matematika di rumah untuk kompetisi tingkat nasional di Jakarta."Mamanya juga sangat aktif bertanya ketinggalannya Marco apa, jadi saya langsung sampaikan ketinggalannya Marco di bagian ini bagian ini. Alhamdulillah ada bimbingan di rumah. Mamanya juga sangat mendukung anaknya. Jadi Marco semangatnya tidak hilang walaupun sampai Jakarta melihat peserta lainnya sangat banyak," jelas Anita."Alhamdulillah yang dari SD Muhammadiyah ini juga ada empat siswa. Walaupun hanya Marco yang dapat perunggu, tapi empat ini sudah mewakili sampai Jakarta itu sudah sangat prestasi bagus sekali," tandasnya.

Menebar Semangat, Tidak Pernah Berhenti Belajar

[caption id="attachment_73010" align=aligncenter width=1280] Marco Sastradikrama Mahardika Mulkan, memegang piagam dan medali perunggu KMNR 19/Foto: Wahyu AO (Kabar Trenggalek)[/caption]Atas prestasi medali perunggu kompetisi matematika tingkat nasional yang berhasil diraih, Marco ingin terus belajar. Ke depannya, ia berharap bisa mengikuti kompetisi lagi dan mendapatkan medali emas."Pengen dapat emas. Tetap semangat belajar terus biar mendapat juara lagi," ujar Marco.Mendengar kata-kata Marco, Kepala Sekolah dan Guru SD Inovatif Trenggalek menyatakan siap untuk mendukung. Tak hanya tingkat nasional, mereka ingin Marco bisa mengikuti kompetisi tingkat Internasional.Anita memberi apresiasi atas prestasi yang diraih Marco. Ia mendorong supaya Marco tetap semangat belajar. Sehingga, teman-temannya di SD Inovatif Trenggalek bisa terinspirasi untuk mengikuti kompetisi di bidangnya masing-masing."Tetap semangat belajar dan untuk teman-teman yang lain satu kelasnya Marco dan teman-teman satu SD ini, semoga dengan adanya Marco di sini bisa menggugah mereka untuk ikut bersemangat mengikuti lomba," ujar Anita."Tidak ada yang tidak mungkin pokoknya tetap semangat belajar di sini, ustadz-ustadzannya juga sangat mendukung apapun ada lomba, tidak hanya di matematika. Jadi tetap semangat dengan prestasinya masing-masing," tambahnya.Sementara itu, Ikhsan, Kepala SD Inovatif Trenggalek, mengapresiasi dengan memberi beasiswa kepada Marco. Pihak sekolah memang merencanakan memberi beasiswa kepada pelajar yang berprestasi di tingkat nasional."Kalau dari sekolah ini sudah direncanakan untuk memberikan beasiswa kepada anak-anak yang sudah mengikuti lomba menang juara 1, 2, 3. Dari tingkatannya lomba yang mengadakan legalitasnya resmi, itu nanti kami berikan beasiswa," ujar Ikhsan.Ikhsan berharap, beasiswa yang diberikan ini bisa memacu semangat pelajar SD Inovatif Trenggalek untuk mengikuti lomba. Sehingga, pengetahuan dan pengalaman para pelajar bisa bertambah."Kami berharap beasiswa ini memacu anak-anak yang lain untuk terus belajar, ikut olimpiade, ikut perlombaan apapun. Karena dari perlombaan itu kan semakin sering pasti pengetahuan akan semakin banyak. Jangan pernah untuk berhenti belajar," tandas Ikhsan.