Hormat peserta upacara bendera HUT RI di Pogalan Trenggalek/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Mulyanto, Kepala Desa Ngadirenggo, mengungkapkan bahwa kegiatan upacara pengibaran bendera itu pertama kalinya dilakukan oleh warga."Pertama kali dan di tempat yang suci atau sakral ini hal baik tumbuh, maka kami memberikan apresiasi untuk warga Dukuh Wadi Kidul," ungkapnya.Dalam momentum itu, Mulyanto menegaskan selagi kita di Indonesia, wajib memperingati hari kemerdekaan, serta melihat dari sisi lain. Yaitu menumbuhkan daya ingat akan perjuangan pahlawan dalam mendorong kemerdekaan 77 tahun silam."Sudah saatnya kala kita diberikan kelonggaran melakukan kegiatan sebagai bangsa Indonesia harus memperingati kemerdekaan," ujar Mulyanto.Sementara itu, Imam Solikin, tokoh pemuda Wadi Kidul, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sebagai ajang wadah tokoh pemuda untuk merayakan hari kemerdekaan.[caption id="attachment_18496" align=aligncenter width=1296]
Suasana upacara bendera HUT RI ke-77 di pohon sakral/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Menurutnya, pemuda dan warga yang sebelumnya belum pernah ikut dalam upacara namun di momen kemerdekaan ini bisa merasakan walau sederhana."Kami mulai dari awal dan alhamdulilah antusias warga dan pemuda sangat tinggi dalam kegiatan itu," ujar Solikin.Solikin mengatakan, peringatan pertama kalinya itu masih diikuti oleh warga Dukuh Wadi Kidul. Selanjutnya, akan menjangkau lebih luas, karena melihat dari respons Pemdes Ngadirenggo yang baik dalam acara peringatan kemerdekaan itu."Masih warga sekitar dan semoga bisa meluas di Desa Ngadirenggo ke depannya," tandas Imam Solikin.Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
Kabar Trenggalek - Nasional















