Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Kritik Sosial Lewat Seni, Ogoh-ogoh Tikus Raksasa Hadir di Karnaval Desa Tawing

  • 25 Aug 2025 08:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Ogoh-ogoh hiasi pawai peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Desa Tawing, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Minggu (24/08/2025) kemarin.

    Ogoh-ogoh yang ditampilkan memiliki bentuk unik, mulai dari celeng hingga tikus raksasa yang mencuri perhatian warga.

    “Kelompok remaja masjid Al-Huda akan membawa dua ogoh-ogoh anjing, satu celeng, dan satu tikus raksasa,” ujar Bayu Teguh Pambudi (29), warga Desa Tawing yang ikut dalam proses pembuatan ogoh-ogoh.

    Ia menjelaskan, pawai budaya dalam momentum HUT ke-80 Kemerdekaan RI baru pertama kali digelar di Desa Tawing. Sebelumnya, warga merayakan kemerdekaan dengan tradisi arak-arakan Ronda Tetek.

    Bayu menambahkan, ogoh-ogoh berbentuk buto atau raksasa juga akan dibawakan oleh salah satu dusun dalam pawai yang dijadwalkan mulai pukul 12.30 WIB.

    “Ogoh-ogoh celeng dan anjing yang menggambarkan kegiatan gladak atau berburu, dimaksudkan sebagai bentuk ruwatan atau tolak balak, sama seperti peringatan bulan Suro kemarin,” katanya.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Pawai akan menempuh rute keliling desa, tanpa batasan jumlah peserta untuk setiap kelompok masyarakat. Tema yang diangkat pun beragam, mulai dari ketahanan pangan, budaya, hingga tarian Nusantara.

    “Pawai besok selain ada tari-tarian seperti mbeksan dan tarian Bali yang mengiringi ogoh-ogoh, beberapa teatrikal juga akan ditampilkan di depan panggung penghargaan,” jelas Bayu.

    Untuk rombongan yang diikutinya, Bayu menyebut anak-anak hingga orang tua akan turut serta. Ogoh-ogoh tikus dengan tinggi sekitar 3,5 meter dihadirkan sebagai bentuk kritik terhadap maraknya kasus korupsi.

    “Kami itu resah, setiap hari di televisi hanya berita-berita korupsi terus yang ada,” ujarnya.

    Pembuatan ogoh-ogoh dibiayai dari kas remaja masjid, yang bersumber dari penyewaan tenda milik jamaah muda. Warga yang menggunakan tenda biasanya memberikan sumbangan seikhlasnya.

    “Dana sisa dari peringatan Suro kemarin, ikut dikumpulkan sekitar Rp700.000. Ya dimanfaatkan oleh pemuda seadanya untuk acara besok,” terangnya.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Sosial

    Editor:Zamz