Pasar Rakyat di Trenggalek Dongkrak Pendapatan Daerah Rp 41 Juta
Kabar Trenggalek - Pemanfaatan area Ruang Terbuka Hijau (RTH) Alun-Alun untuk kegiatan Pasar Rakyat, signifikan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) Trenggalek di sisa akhir 2022.Kepala Bidang (Kabid) Aset Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Trenggalek, Sigit Wahyuadi, mengatakan akumulasi total pendapatan dari kegiatan Pasar Rakyat menyentuh Rp 41.827.500.Menurut keterangan Sigit, akumulasi pendapatan Pasar Rakyat dihitung dari luas aset milik pemerintah kabupaten (pemkab) yang disewakan selama 11 hari."Pemda itu menyewakan tanahnya untuk event organizer [EO]," ucapnya, saat ditemui di ruangannya, Rabu (24/08/2022).Sigit merinci, ketika mengacu peraturan daerah (Perda) 11 tahun 2011, telah tertera bahwa retribusi pemakaian aset daerah yang berada di wilayah dalam kota Rp 1.500 per meter persegi.Sementara luasan masing-masing tenda pada kegiatan pasar rakyat, berukuran 3 meter persegi, sehingga tiap tenda Rp 13.500 per hari.[caption id="attachment_18693" align=aligncenter width=1280] Ribuan masyarakat memenuhi wilayah Alun-Alun Trenggalek/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]"Hasil hitungan kami, itu ketemu pendapatan Rp 41 sekian juta. Di area luar alun-alun itu kami hitung total sekitar 193 meter. Per tenda sekitar 3x3 meter. Jadi 193 x 9 meter x 1.500 x jumlah hari," jelasnya.Selain retribusi dari sisi luar Alun-Alun Trenggalek, perda 11/2011 juga mengatur pemakaian aset pada bagian dalam alun-alun. Nilai retribusinya tak jauh beda, yakni Rp 1.500 per meter."Wahana itu ada per meternya sama. Disepakati hitungannya, luasan x 100 x tarif x jumlah hari," sambungnya.Melalui mekanisme itu, Sigit mengaku, kegiatan pasar rakyat berdampak positif bagi pemulihan ekonomi masyarakat dan dapat mendongkrak PAD Trenggalek.Menurut Sigit, kegiatan-kegiatan seperti Pasar Rakyat lebih mudah menarik perhatian masyarakat dan merangsang perputaran ekonomi."Dari sisi PAD juga ada, penguatan ekonomi juga ada. Sehingga keduanya kita capai juga," ujarnya.Sementara itu, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengaku tujuan Pasar Rakyat tak lain adalah merangsang perekonomian masyarakat pasca pandemi.Pihaknya pun berharap, kegiatan itu membuka peluang lebih besar agar dagangan para pedagang laris."Semoga dagangan para pedagang di sini bisa laris. Dan di usia ke-828 ini, Trenggalek bisa makin sejahtera dan maju masyarakatnya," jelas Arifin.Tak jauh beda, Kabid Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskomidag) Trenggalek, Misran, mengatakan ada ratusan pedagang yang berpartisipasi dalam pasar rakyat, namun beberapa di antaranya merupakan pelaku UMKM binaan pemkab."Ada 40 tempat yang kami pakai untuk memasarkan produk UMKM binaan kami, sebagian juga untuk pelayanan publik," ucap Misran.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow