KBRT - Mbeji Maron, destinasi wisata alam di Desa Karanganyar, Kecamatan Gandusari, yang menyuguhkan pemandangan sumber mata air dan waduk, kini mengalami penurunan jumlah pengunjung. Tempat wisata yang mulai ramai pada 2020 ini sebelumnya diminati karena aksesnya yang relatif mudah. Namun, pada Rabu (31/1/2025), saat masih dalam suasana libur panjang, lokasi ini tampak sepi tanpa satu pun wisatawan.
"Ya begini mas, memang sepi sekarang kalau tidak ada acara," ujar Bejo, salah satu warga lokal, saat mengunjungi lokasi tersebut.
Kondisi wisata ini tampak kurang terawat. Sebuah bangunan WC umum di sekitar area wisata dipenuhi coretan bertuliskan WC RUSAK. Saat ditanya soal fasilitas kamar mandi, Bejo menerangkan terdapat fasilitas tersebut namun dikunci
"Ada, mas, tapi sepertinya digembok," ujarnya sembari menunjuk WC yang berada di tepi waduk.
Selain fasilitas yang tak terawat, pengelolaan wisata ini juga dipertanyakan. Bejo sempat memanggil orang yang diduga pengelola ke arah kios dekat pintu masuk, namun yang keluar justru dua remaja warga sekitar.
Di dalam area wisata, banyak sampah menumpuk akibat tidak dibersihkan dalam waktu lama. Bejo bercerita bahwa dulu ia sempat membuka warung di lokasi wisata ini ketika masih ramai.
"Dulu saya buka warung kecil di sini, walaupun hanya bangunan dari sesek bambu. Alhamdulillah, bisa membantu perekonomian saya. Tapi kadang ada wisatawan nakal yang mencuri dagangan saat saya tidak buka. Saat itu, pengelola berencana membangun kios di sekitar lokasi wisata, tapi sampai sekarang tidak ada pembangunan sama sekali," ungkapnya.
Bejo juga mengungkapkan bahwa dulu, saat wisata ini masih ramai, pemerintah desa kerap mengunjungi dan mengawasi perkembangannya.
"Sekarang sudah lama tidak ada kunjungan," katanya mengakhiri percakapan.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Tri