Kurang dari 60 Siswa, Sebanyak 80 Sekolah Dasar Trenggalek Terancam Digabung
Kabar Trenggalek - Sekolah Dasar Trenggalek terancam digabung. Karenanya tidak memenuhi jumlah siswa diatas 60. Kendati, penggabungan siswa tersebut disinyalir untuk memaksimalkan proses mengajar.Totok Rudijanto, Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga menegaskan penggabungan sekolah dasar (SD) melalui regulasi Peraturan Bupati (Perbup)."Karena jumlah siswanya yang sedikit ya digabungkan saja, untuk memaksimalkan proses belajar," jelasnya Totok, Sabtu (18/06/2022).Ia mengatakan, penggabungan sekolah akan diterapkan dengan memperhitungkan beberapa hal. Salah satunya soal faktor kedekatan lembaga pendidikan."Tentu ada pengecualian. Apabila ada satu sekolah ditutup atau digabung kemudian membuat siswa di sana tidak bersekolah, itu akan kami pertahankan," sambungnya.Di Kabupaten Trenggalek, jumlah SD sekitar 437 lembaga, termasuk sekolah negeri dan swasta. Untuk SD sekitar 80 sekolahan.Secara bertahap, penggabungan sekolah juga akan menyentuh sekolah menengah pertama atau SMP.Totok menjelaskan, penggabungan SD tak akan membuat jumlah pengajar berlebih. Justru, hal itu dianggap sebagai cara untuk memaksimalkan tenaga pendidik yang jumlahnya terbatas."Sudah kami hitung, tenaga pendidik kami jumlahnya justru kurang," kata Totok.Di Kabupaten Trenggalek, kata dia, jumlah guru pensiun saban tahun berjumlah sekitar 300 orang. Sementara sejak beberapa tahun terakhir, tak ada penambahan guru yang signifikan."Tiap tahun ada yang pensiun. Tapi tidak boleh ada pengangkatan guru baru," sambungnya.Ia menjelaskan, jumlah tenaga kependidikan di SD idealnya 9 orang per lembaga. Mereka terdiri dari enam guru kelas, dua guru mata pelajaran tertentu, seorang operator, dan seorang kepala sekolah.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow