KBRT – SD Negeri 1 Gembleb, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, mengalami penurunan tajam dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026. Hingga sepekan menjelang masuk sekolah, Senin (07/07/2025), sekolah ini baru mencatat satu siswa yang mendaftar.
Koerun (68), kakek dari satu-satunya siswa baru yang diterima, mengaku tidak menyangka cucunya akan menjadi murid tunggal di kelas I SDN 1 Gembleb.
“Awalnya ya tidak tahu kalau bakal sesepi ini, padahal wali murid pernah dikumpulkan semua supaya mengenalkan sekolah ke kerabatnya,” ujar Koerun saat ditemui di rumahnya di RT 4 RW 3, Desa Gembleb.
Cucu Koerun, Attaya Abil Rizkiano, saat ini mengikuti les privat secara rutin sebelum resmi masuk sekolah. Koerun mengatakan, urusan mendaftar dan mengantar Abil dilakukan olehnya karena kedua orang tua Abil bekerja di luar kota.
“Saya tanyakan ke kepala sekolahnya, apakah diterima atau tidak. Kata kepala sekolah cucu saya tetap diterima dan akan tetap diajar seperti pada umumnya,” lanjutnya.
Ia menambahkan, saat di taman kanak-kanak, teman sebaya cucunya hanya berjumlah tiga anak. Ketiganya memilih melanjutkan ke sekolah swasta yang lebih ramai.
“Saya memang sengaja mendaftarkan cucu saya di SDN 1 Gembleb karena dekat dengan rumah, jadi bisa ditinggal kerja,” katanya.
Minimnya jumlah siswa baru dibenarkan oleh Kamim (35), guru mata pelajaran agama di sekolah tersebut. Ia menyebut, hingga hari itu hanya satu siswa yang tercatat mengikuti PPDB.
“Iya, sampai sekarang SPMB masih dibuka. Masuk sekolahnya tanggal 14 Juli nanti,” ujar Kamim saat ditemui di rumahnya yang berjarak sekitar 100 meter dari sekolah.
Dibanding tahun lalu, jumlah ini mengalami penurunan signifikan. Pada tahun ajaran 2024/2025, SDN 1 Gembleb masih menerima 11 siswa baru yang terdiri dari 5 laki-laki dan 6 perempuan.
Kamim menilai, menurunnya minat masyarakat mendaftarkan anak ke SDN 1 Gembleb disebabkan oleh berkurangnya lulusan taman kanak-kanak serta meningkatnya pilihan ke sekolah swasta.
“Sementara sampai sekarang SPMB masih terbuka. Walaupun hanya satu atau tidak ada murid tambahan, pasti akan tetap diajar seperti biasa di sini,” tegasnya.
Pantauan Kabar Trenggalek di lapangan menunjukkan, pada pagi hari masih tampak beberapa guru menunggu di sekolah, berharap ada siswa tambahan.
Namun, sekitar pukul 09.30 WIB, para guru sudah mulai meninggalkan sekolah karena belum ada pendaftar baru yang datang.
Kabar Trenggalek - Pendidikan
Editor:Zamz