Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Konser Dj Trenggalek Jadi Sorotan Komisi IV: Kami Terima Banyak Keluhan!

Penampilan DJ di Pasar Rakyat Trenggalek menuai kritik. DPRD mengaku banyak menerima masukan dari masyarakat perihal tersebut karena tidak sesuai dengan budaya lokal. DPRD dorong seni lokal lebih diutamakan.

  • 31 Dec 2024 10:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Penampilan DJ di Pasar Rakyat Trenggalek dikritik karena dinilai tidak sesuai untuk ruang publik.
    • DPRD Trenggalek mendorong pemerintah daerah untuk memprioritaskan seni lokal dalam setiap kegiatan.
    • EO meminta maaf atas insiden pakaian vulgar DJ dan berjanji mengevaluasi ke depannya.

    KBRT - Penampilan DJ dalam acara Pasar Rakyat Trenggalek pada Sabtu (28/12/2024) menuai keluhan dari masyarakat. Kritik juga datang dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Trenggalek yang menilai hiburan tersebut kurang tepat untuk ditampilkan di ruang publik.

    Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek, Sukarodin, mengungkapkan bahwa acara tersebut mendapatkan banyak keluhan dari orang tua dan tokoh masyarakat. Ia menilai penampilan DJ kurang sesuai karena di alun-alun banyak anak yang turut menonton.

    “Kami menerima banyak keluhan dari orang tua dan tokoh masyarakat terkait acara ini,” kata Sukarodin.

    Sukarodin menekankan pentingnya pemerintah daerah untuk lebih selektif dalam menyaring agenda yang diselenggarakan di ruang publik. Menurutnya, menampilkan hiburan yang tidak relevan dengan budaya Trenggalek dapat mengurangi identitas lokal.

    “DJ-nya mungkin tidak masalah, tapi acaranya menjadi sorotan karena kurang relevan dengan budaya kami,” imbuhnya.

    Ia juga menyampaikan bahwa Trenggalek memiliki banyak penggiat seni lokal yang potensial. Memberi mereka ruang untuk tampil dapat menjadi penyemangat sekaligus wadah kreativitas.

    “Kita harus utamakan seni lokal, bukan malah mengambil hiburan dari luar kota,” jelas Sukarodin.

    DPRD Trenggalek mendorong pemerintah daerah dan para penyelenggara acara untuk memprioritaskan seni lokal sebagai bagian dari setiap kegiatan. Sukarodin menambahkan bahwa seni lokal tidak hanya menghibur, tetapi juga mampu mempromosikan budaya Trenggalek.

    “Trenggalek punya banyak potensi seni lokal yang bisa ditampilkan. Kalau ini terus didorong, kita bukan hanya menghibur masyarakat, tapi juga memperkuat identitas budaya daerah,” tandasnya.

    Kritikan Netizen Hingga Permintaan Maaf Pihak EO

    Sesuai berita yang diunggah sebelumnya, Trenggalek saat ini sedang melangsungkan Pasar Rakyat di alun-alun kota. Gelaran tersebut berlangsung sejak 23 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Dalam pasar rakyat ini, berbagai konser dari artis papan atas dihadirkan untuk menghibur masyarakat.

    Namun, konser yang digelar pada Sabtu (28/12/2024) menjadi sorotan negatif setelah video penampilan DJ viral di media sosial. Video tersebut menuai banyak hujatan dari netizen, yang sebagian besar mengkritik pakaian vulgar DJ dan dampaknya terhadap moral masyarakat.

    “Nek nggalek mengundang pakaian ngene iki endak banget min. Gak pantes. Kalau di luar negeri pakaian ngunu kui biasa, pamer kok udel, mbok yo di sesuaikan,” tulis akun Instagram @sairiehany.

    “Padahal masih ada pilihan lain, kenapa harus DJ beserta dancer ini. Mana bajunya gitu, biasanya mereka indoor,” kritik netizen @sima.kncana.

    “Jan ndak mendidik, ndak berfaedah, ndak ada ilmu yang bisa diambil. Apakah ini kualitas Pemkab Trenggalek? Apakah sebatas ini kemampuan Pemkab dan jajaran? Miris,” tulis netizen @tyasrahayuningsih_.

    Komentar tersebut diambil dari unggahan video DJ di Instagram @panggul_trenggalek. Direktur Event Organizer One Rich Vision, Lellyana Arine Kamiswari, memberikan klarifikasi atas insiden ini.

    “Kami sebagai Event Organizer One Rich Vision menyelenggarakan pesta rakyat. Kemudian pada (28/12/2024) kami menghadirkan bintang tamu DJ. Selama proses konser berjalan aman dan kondusif,” terang Lellyana.

    Namun, ia mengakui bahwa pasca acara, video yang viral dengan pakaian vulgar tersebut menuai komentar negatif. Lellyana menegaskan bahwa insiden ini berada di luar kendali EO dan akan menjadi bahan evaluasi.

    “Kami meminta maaf kepada Pemkab Trenggalek dan seluruh masyarakat Trenggalek atas kejadian itu. Memang di luar kendali Event Organizer, dan ke depan kami akan mengevaluasi acara di alun-alun,” tegasnya.

    Ia juga menegaskan bahwa acara tersebut bukan merupakan inisiasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek. 

    “Event DJ itu murni dari kami Event Organizer yang mengundang. Kami mohon maaf atas tampilan yang kurang berkenan itu,” tandas Lellyana.

    Kabar Trenggalek - Politik

    Editor:Tri