KBRT – Kerusakan jalan di Kabupaten Trenggalek mengalami peningkatan signifikan dalam dua tahun terakhir. Penurunan anggaran pemeliharaan sejak masa pandemi, ditambah beban lalu lintas dan cuaca ekstrem, menjadi penyebab utama rusaknya banyak ruas jalan yang belum dapat ditangani secara optimal.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Trenggalek, Anjang Purwoko, menyampaikan bahwa minimnya pemeliharaan rutin menjadi faktor besar menurunnya kondisi jalan di daerah tersebut.
“Artinya kan memang jalan ini sudah lama tidak ada pemeliharaan, karena idealnya untuk menjaga kondisi jalan supaya tetap mantap itu harus dipelihara tiap tahun,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pemeliharaan ringan seperti penambalan lubang jalan telah menghabiskan anggaran sekitar Rp30 miliar. Sementara total anggaran penanganan jalan yang bersumber dari APBD berada di kisaran Rp60 miliar.
“Anggaran sekitar 30 miliar sekian itu, itu untuk tembel-tembelannya saja. Itu belum yang untuk menangani kerusakan parah dan sebagainya,” katanya.
Selain keterbatasan anggaran, kondisi cuaca sepanjang 2025 yang didominasi musim hujan juga mempercepat kerusakan jalan. Tambalan pada ruas beraspal banyak yang kembali rusak dalam waktu kurang dari enam bulan.
Anjang merinci, dari total 850 kilometer jalan kabupaten, sepanjang 120,05 kilometer masuk kategori rusak ringan, sementara 164,69 kilometer mengalami kerusakan berat.
Ia menegaskan bahwa penanganan kerusakan jalan tetap menjadi tanggung jawab pemerintah daerah meski fiskal APBD terbatas.
“Kami berupaya melalui opsi-opsi yang bisa kita upayakan. Karena bila kita hanya mengandalkan APBD, kan memang fiskal kita rendah. Ya, kita berupaya mencari opsi untuk bisa ditangani melalui bantuan dari Provinsi atau Pusat,” katanya.
Sejauh ini, beberapa ruas telah terakomodasi melalui skema bantuan. Di antaranya, program Inpres Jalan Daerah (IJD) untuk ruas Ngetal–Munjungan dengan nilai sekitar Rp25 miliar, serta Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk perbaikan Jalan Malasan dan Jembatan Bangunsari.
Ke depan, Anjang berharap peran serta masyarakat dapat turut membantu pemeliharaan jalan.
“Dengan anggaran yang sedikit harapannya masyarakat juga ikut peduli, ikut berperan serta, mungkin ada upaya kegiatan yang itu kita bersama-sama masyarakat bisa memperbaiki jalan,” kata dia.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor: Zamz















