Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Kekeringan Trenggalek Meluas, 35 Desa Sulit Cari Air Bersih

Kekeringan di Kota Alen Alen Trenggalek pada musim kemarau semakin luas. Saat ini, kekeringan Trenggalek sampai di 12 dari total 14 kecamatan.Masyarakat harus menghemat air bersih untuk digunakan sehari-hari. Sebab, kiriman air bersih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek sampai saat ini sudah 725 tangki.Kalaksa BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono, menerangkan sebanyak 35 desa yang tersebar di 12 kecamatan mengalami kekeringan. Sembilan desa mengalami kekeringan ekstrem."Kami sudah melakukan dropping air bersih di beberapa desa yang sudah mengajukan permohonan air bersih," terangnya saat dikonfirmasi sejumlah media.BPBD Trenggalek membuka data lantaran pada 2019 silam, saat kemarau panjang pernah ada 66 desa dari 157 desa/kelurahan se-Trenggalek."Kemungkinan kalau ada yang bertambah bisa dimungkinkan ada luasan [bertambah] yang terdampak kekeringan," bebernya.Berdasarkan data BPBD Trenggalek, masyarakat terdampak kekeringan ada sebanyak 5091 KK atau 15.468 jiwa serta diperkirakan akan terus bertambah.Sementara upaya penanganan bersama sebanyak 725 tangki air bersih 30 terpal. Lalu, 54 tandon air, dan 355 jerigen air.Pengiriman air bersih 725 tangki air bersih berasal dari BPBD 153 tangki, Dinsos P3A Trenggalek 47 tangki, PMI Trenggalek 4 tangki. Lalu dari forum CSR Trenggalek 19 tangki, BPBD Jawa Timur 487 tangki air bersih. Kemudian BRI KC Trenggalek 11 tangki, dan komunitas atau lembaga sebanyak 4 tangki.Triadi mengimbau kepada masyarakat Trenggalek untuk lebih hemat dalam penggunaan air di musim kemarau. Serta mengingat situasi, cuaca panas dan untuk tidak melakukan pembakaran yang dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan."Serta tidak membuang putung rook di tempat-tempat yang mudah terbakar dan sebagainya," tandasnya.