Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Jembatan Swadaya Karangan–Kerjo Hanyut Diterjang Banjir, Warga Harap Ada Jembatan Darurat

  • 21 Aug 2025 12:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Jembatan swadaya yang menghubungkan Desa Karangan dan Desa Kerjo, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, rusak parah setelah dihantam derasnya arus sungai pada Selasa (19/08/2025) sekitar pukul 18.30 WIB.

    Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Trenggalek sejak siang menyebabkan arus sungai meluap dan menghanyutkan jembatan bambu yang menjadi andalan warga setempat.

    “Waktu magrib, tiang jembatan yang juga dari bambu-bambu besar hanyut karena tersangkut kotoran dan derasnya arus,” ujar Imam Rohani (52), warga yang menyaksikan langsung kejadian.

    Imam menjelaskan, jembatan tersebut baru dibangun sekitar satu bulan lalu. Pasalnya, jembatan Banger yang menjadi akses utama masyarakat tengah direnovasi.

    Sri Mulia, Ketua RT 01 RW 01 Desa Karangan, menambahkan jembatan dengan panjang sekitar 10 meter dan lebar 2 meter itu sangat penting bagi warga Karangan maupun Kerjo.

    “Kami sempat bertanya kepada pekerja proyek soal jembatan darurat. Tapi katanya tidak ada karena tidak ada anggarannya,” ungkap Lia, sapaan akrabnya.

    Akhirnya, warga RT 01 Karangan dan warga Kerjo di seberang sungai bersepakat membangun jembatan swadaya. Pertimbangannya, banyak warga Karangan melaksanakan salat Jumat di Desa Kerjo, sementara anak-anak Kerjo bersekolah di Desa Karangan.

    Selain itu, Jembatan Banger merupakan jalur lintas kecamatan sekaligus alternatif menuju Kabupaten Ponorogo.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    “Yang lewat jembatan swadaya bukan kami saja. Setiap hari ratusan sepeda motor, khususnya anak sekolah, menggunakan jembatan tersebut,” jelas Lia.

    Jika jembatan sederhana itu tidak ada, warga harus memutar lewat Desa Salamrejo dengan jarak tambahan sekitar 5 kilometer.

    Padahal, perbaikan Jembatan Banger baru diperkirakan selesai pada November 2025 atau sekitar tiga bulan lagi. Hal itu membuat warga semakin kesulitan.

    “Sudah tiga kali jembatan ini diperbaiki. Pada perbaikan terakhir, warga Karangan dan Kerjo sepakat tidak memperbaikinya lagi. Selain keterbatasan biaya, warga juga capek karena yang menggunakan bukan hanya dari sini,” ujarnya.

    Lia menambahkan, jika kembali diperbaiki, warga khawatir jembatan swadaya itu akan kembali hanyut apabila banjir susulan datang.

    Warga berharap pemerintah turun tangan memberikan solusi berupa pembangunan jembatan darurat.

    “Kami berharap setidaknya ada bantuan anggaran dari pemerintah. Lingkungan sudah tiga kali swadaya tenaga dan biaya,” tegas Lia.

    Hingga berita ini ditulis, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Trenggalek, Anjang Purwoko, berusaha dihubungi. Namun, setelah sempat terhubung sebentar via telepon, komunikasi terputus karena gangguan jaringan.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Mata Rakyat

    Editor:Zamz