Jarang Diketahui 2 Januari adalah Hari Introvert Sedunia, Ini Sejarahnya
Kabar Trenggalek - Jarang diketahui, setelah perayaan tahun baru pada 1 setiap januari, tepat satu hari setelahnya, yakni 2 januari adalah hari introvert sedunia.Awal mula hari introvert sedunia diprakarsai oleh Felicitas Heyne, seorang psikolog asal Jerman. Ia menulis di laman ipersonic.com dengan judul artikel “Inilah Mengapa Kita Memerlukan Hari Introvert Sedunia”.Pada artikel yang diterbitkan 20 September 2011 tersebut, Felicitas Heyne mengungkapkan, jika orang introvert hidup di dunia yang didominasi orang ekstrovert. Hal ini kemudian membuat seorang yang memiliki kepribadian introvert memiliki kehidupan yang lebih sulit.“Mereka juga kurang siap menghadapi stres dibandingkan ekstrovert: Mereka menangani stres dengan lebih buruk dan umumnya kurang puas dengan hidup mereka daripada ekstrovert,” ungkap Heyne.Alhasil, lanjut Heyne, seorang introvert punya kemungkinan besar untuk jatuh dalam dunia gelap. Seperti penggunaan obat-obatan terlarang dan menggunakan obat tertentu secara overdosis untuk mendapatkan efek samping menenangkan. Bahkan, dalam kondisi terburuk seorang introvert memilih untuk mengakhiri hidupnya.Dalam urusan hubungan dengan orang lain, seorang introvert juga mengalami masalah tertentu. Sebab, seorang introvert tidak begitu komunikatif seperti orang dengan kepribadian ekstrovert. Orang introvert juga jarang melakukan kegiatan sosialisasi dengan orang lain.Hal ini menjadi masalah karena orientasi masyarakat yang didominasi ekstrovert. Kondisi masyarakat mengharuskan seseorang (termasuk introvert) untuk komunikatif dan bersosialisasi dengan anggota masyarakat lain. Bahkan, karena tidak sesuai orientasi masyarakat umumnya, seorang introvert sering dicap sombong.“Ketika para introvert kurang dihargai dan disalahpahami oleh orang-orang di sekitar mereka, ketidaksepakatan sama seperti frustrasi yang telah diprogram sebelumnya. Dalam hubungan antara pasangan ekstrover dan introver, kebutuhan introvert akan penarikan diri dan privasi [karena pasangan ekstrover sulit untuk dipahami] seringkali cenderung menimbulkan ketegangan yang cukup besar di antara mereka,” terang Heyne.Di sisi lain, masih lanjut Heyne, sejarah berulangkali menunjukan jika seorang introvert adalah seorang yang berbakat dan sangat penting pengaruhnya. Banyak tokoh filsuf dan ilmuan yang memiliki kepribadian introvert. Seperti Albert Einstein, Ludwig Wittgenstein, Charles Darwin, Friedrich Nietzsche, Albert Schweitzer, Bunda Teresa, Ingrid Bergman, Audrey Hepburn, dan Alfred Hitchcock.“Kekuatan konsentrasi mereka yang luar biasa, kemauan untuk berefleksi dan kreativitas yang luar biasa dikombinasikan dengan kemampuan mereka untuk benar-benar mundur ke dalam diri mereka sendiri ketika mereka sibuk dengan sesuatu, secara harfiah menakdirkan mereka untuk memiliki efek positif pada dunia, untuk memajukan kemajuan atau memberikan persepsi baru yang penting bagi umat manusia,” jelas Heyne.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow