Dua Buku Kado untuk Istri Bupati Trenggalek tentang Apa?
[caption id="attachment_47993" align=aligncenter width=1080] Buku Penghancuran Gerakan Perempuan, kado ulang tahun dari Bupati Trenggalek kepada istrinya/Foto: @avinml (Instagram)[/caption]Buku "Penghancuran Gerakan Perempuan" yang dijadikan kado Bupati Trenggalek kepada istrinya mengulas tentang perempuan tahanan politik korban kudeta G30S pada tahun 1965.Nursyahbani Katjasungkana, Koordinator Kartini Asia Network, dalam resensinya di goodreads, mengatakan buku "Penghancuran Gerakan Perempuan" berkontribusi besar dalam menguak sisi gelap dan digelapkan atas peristiwa kudeta militer 1965.Akibat tragedi itu, terjadilah pembunuhan massal masyarakat sipil tak bersalah serta upaya demonisasi salah satu organisasi perempuan terkuat pada zamannya. Hal itu sebagai dasar untuk melakukan pembungkaman bahkan upaya penghancuran gerakan perempuan di Indonesia.Sementara itu, buku kedua yang diberikan Bupati Trenggalek kepada istrinya dengan judul "Keadilan Gender Dalam Islam" membahas tentang bagaimana Islam memandang hal-hal pokok dalam perkawinan yang dianggap bias gender dari kaca mata mazhab Syafi’i.Listiani Ikawati, dosen Tadris Bahasa Inggris, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, dalam resensinya di laman syeknutjati, menyampaikan buku "Keadilan Gender Dalam Islam" memaparkan secara rinci tentang latar belakang Mazhab Syafi’I dan perkembangannya.Buku ini dilengkapi dengan aturan-aturan yang berkaitan dengan aspek-aspek perkawinan yang dianggap bias gender yang diatur dalam UU, KHI, CLD-KHI, CEDAW maupun hukum Islam. Sehingga, pembaca dapat membandingkan dan melihat perbedaan cara pandang dari tiap aturan tersebut untuk meningkatkan kesadaran terhadap kasus gender dan perempuan. (ADV: Kominfo Trenggalek)Kabar Trenggalek - News