KBRT – Pemerintah Kabupaten Trenggalek menandatangani nota kesepahaman dengan Universitas Terbuka (UT) dalam rangka mendukung Tridarma Perguruan Tinggi dan peningkatan kapasitas tenaga pendidik.
Penandatanganan dilakukan saat seminar wisuda mahasiswa UT semester ganjil tahun 2025 di Kampus UT Tangerang Selatan.
Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, dan Rektor Universitas Terbuka, Prof. Ali Muktiyanto.
Sementara kerja sama di bidang peningkatan kapasitas tenaga pendidik ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, Agus Setyono bersama pihak UT.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, atau yang akrab disapa Mas Ipin, menyampaikan bahwa kerja sama tersebut merupakan langkah penting untuk memperluas jejaring akademik dan membuka peluang bagi guru serta masyarakat untuk terus berkembang.
“Ada Tridarma Perguruan Tinggi, itu normalnya. Kemudian juga perjanjian kerja sama dengan para tenaga pendidik untuk bisa meningkatkan kapasitas,” ujar Mas Ipin usai penandatanganan.
Mas Ipin menambahkan, kolaborasi ini juga membuka kemungkinan berdirinya Sentral Layanan Universitas Terbuka di Trenggalek, yang nantinya dapat melayani mahasiswa UT di wilayah Jawa Timur bagian tengah.
“Yang lebih seru, tadi dengan Pak Rektor, kita ingin di Trenggalek ada semacam talent up. Kita sudah dedikasikan kawasan Dilem Wilis untuk menjadi tempatnya kampus-kampus,” imbuhnya.
Menurutnya, langkah ini merupakan kelanjutan dari kerja sama sebelumnya dengan UIN Satu Tulungagung dan Universitas Brawijaya. “Sekarang kita dengan UT. Kita coba menjahit semua rantai kepentingan, mulai dari dunia bisnis, swasta, hingga perguruan tinggi. Harapannya, kawasan Dilem Wilis menjadi kawasan terpadu, bukan hanya pendidikan tapi juga pusat pertumbuhan baru di Trenggalek,” tandasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Terbuka, Prof. Ali Muktiyanto, mengapresiasi visi Bupati Trenggalek yang dinilai muda dan visioner.
“Saya bangga dengan bupati yang muda dan visioner. Beliau punya kepedulian kuat untuk membangun Trenggalek menggunakan sumber daya manusia asli Trenggalek,” ujarnya.
Prof. Ali menilai, gagasan kerja sama yang ditawarkan Bupati Trenggalek sangat komprehensif karena tidak hanya mencakup Tridarma Perguruan Tinggi, tetapi juga mendorong pengembangan daerah agrobisnis dan agrowisata.
“Saya kagum karena beliau punya visi dual dikti dengan perguruan tinggi luar negeri, bahkan menyebutkan Belanda karena di sana ada Kampung Belanda. Dengan potensi lahan yang luas, mimpi Pak Bupati bukan sekadar mimpi. UT siap berkolaborasi dari sisi kajian, penelitian, hingga desain kawasan,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, Universitas Terbuka mendorong agar Kabupaten Trenggalek memiliki Central Layanan UT sebagai bentuk komitmen dalam memberikan akses pendidikan tinggi terbuka bagi masyarakat.
Senada dengan itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Terbuka, Rahmad Budiman, menjelaskan bahwa sejak awal berdiri pada 1984, UT memiliki misi meningkatkan kompetensi dan kualifikasi guru.
“Dulu banyak guru yang belum S1, bahkan masih D2 atau D3. Sekarang dengan adanya undang-undang guru dan dosen, semua guru harus memiliki kualifikasi S1. UT menjadi pilihan tepat karena guru bisa kuliah tanpa meninggalkan tugas mengajar,” kata Rahmad.
Kabar Trenggalek - Pendidikan
Editor:Zamz






.jpg)








