Kasus kekerasan seksual di lingkungan pondok pesantren (ponpes) di Trenggalek sedang menjadi perhatian banyak pihak. Kejadian ini sangat disayangkan, mengingat ponpes seharusnya menjadi tempat yang aman bagi para santri untuk menimba ilmu agama.
Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Trenggalek, M. Sodiq Fauzi, mengungkapkan keprihatinannya terkait hal ini. Ia menegaskan bahwa kasus kekerasan seksual di ponpes sangat memprihatinkan karena melibatkan lembaga pendidikan agama yang seharusnya menjadi tempat yang sakral dan aman.
"Kasus kekerasan seksual di ponpes, terutama jika dilakukan oleh pimpinan, sangat mencoreng citra pesantren. Ini bukan hanya pelanggaran hukum, tapi juga pelanggaran nilai-nilai agama yang seharusnya dijaga," ujarnya.
Sodiq menegaskan bahwa kejadian semacam ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ia meminta pihak terkait, termasuk Kementerian Agama (Kemenag), untuk mengambil langkah tegas dan nyata dalam menangani dan mencegah kasus kekerasan seksual di lingkungan pesantren.
"Setelah izin operasional ponpes dicabut, Kemenag harus segera memberikan kebijakan lanjutan yang lebih konkret. Mereka juga perlu memberikan edukasi tentang pencegahan kekerasan seksual kepada para santri, sehingga mereka bisa lebih waspada dan mampu melindungi diri," tambahnya.
Selain itu, ia juga memberikan panduan kepada para santri tentang apa yang harus dilakukan jika mengalami kekerasan seksual. Menurutnya, santri harus berani melaporkan kejadian tersebut agar pelaku bisa diproses hukum dan korban mendapatkan keadilan.
"Jika mengalami kekerasan seksual, santri harus berani melapor atau setidaknya bicara dengan orang yang bisa dipercaya. Ini penting agar korban bisa segera mendapatkan pertolongan," jelasnya.
Sodiq juga memberikan saran kepada para orang tua dalam memilih ponpes yang aman untuk anak-anak mereka. Menurutnya, keterlibatan orang tua dalam kehidupan anak di pesantren sangat penting untuk memastikan keselamatan anak.
"Orang tua harus rutin mengunjungi anak mereka di pesantren, memberikan dukungan emosional, serta mengingatkan anak untuk selalu berhati-hati. Doa dan dukungan spiritual juga tak kalah penting," pesannya.
Kasus kekerasan seksual yang melibatkan beberapa ponpes di Trenggalek, seperti Ponpes Pule, Karangan, dan Kampak, kini sedang diproses hukum.
Editor:Bayu Setiawan