KBRT – Harga cabai rawit di Pasar Basah Trenggalek belum kembali normal pascaaksi mogok kerja para sopir truk yang terjadi pada 19 Juni 2025 lalu. Dalam pantauan Kabar Trenggalek hingga Kamis, (03/07/2025) harga cabai rawit masih bertahan di angka Rp60.000 per kilogram, jauh di atas harga normal yang biasanya hanya berkisar Rp30.000 per kilogram.
Siti Fatimah, salah satu pedagang bumbu dapur di pasar tersebut, mengaku terpaksa mengurangi jumlah pasokan cabai rawit karena khawatir tidak laku akibat tingginya harga.
“Harga cabai sudah naik sejak dua minggu yang lalu, hari ini hanya bawa 40 kilogram, tidak berani bawa 60 kilo,” ujarnya kepada Kabar Trenggalek.
Menurut Siti, harga saat ini belum bisa dikatakan stabil. Ia menyebut, pada periode yang sama tahun-tahun sebelumnya, harga cabai rawit biasa berada di kisaran Rp30.000 per kilogram. Bahkan, ia mengingat masa ketika harga cabai rawit sempat menyentuh Rp20.000, dan saat itu ia bisa menghabiskan 50 hingga 60 kilogram cabai per hari.
“Kalau dulu cabai rawit Rp20.000, sehari bisa habis 60 kilo. Sekarang karena mahal, saya kurangi. Pembeli juga banyak yang beralih,” jelasnya.
Dampak kenaikan harga ini turut dirasakan oleh konsumen, yang kini mulai mengurangi pembelian cabai rawit. Sebagian memilih beralih menggunakan cabai kering atau cabai hijau sebagai alternatif.
Sementara itu, harga komoditas bumbu dapur lainnya cenderung stabil. Cabai keriting justru mengalami penurunan harga, dari sebelumnya Rp30.000 menjadi Rp28.000 per kilogram.
“Cabai keriting termasuk sedang turun harganya, pilihannya juga ada yang besar dan ada yang hijau, bisa lebih murah harganya,” ujar Siti.
Untuk bawang putih, harga masih bertahan di angka Rp28.000 per kilogram. Sedangkan bawang merah dijual dengan harga bervariasi antara Rp36.000 hingga Rp40.000 tergantung ukuran dan kualitas.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Zamz