Harga cabai di Trenggalek mengalami lonjakan signifikan pada akhir tahun 2024. Pada Minggu (15/12/2024), harga cabai merah besar mencatat rekor tertinggi di Pasar Basah Trenggalek, mencapai Rp 48.000 per kilogram. Di Tahun sebelumnya, harga cabai juga melonjak tinggi menjelang natal dan tahun baru.
Siti Fatimah, salah satu pedagang Pasar Basah Trenggalek, menyebutkan bahwa kenaikan ini dipicu oleh curah hujan yang tinggi, sehingga cabai cepat membusuk dan pasokan menurun.
“Untuk hari ini (18/12/2024), harga cabai merah besar tetap di angka Rp 48.000 per kilogram. Sedangkan untuk cabai keriting, harganya Rp 36.000 per kilogram,” ungkap Siti kepada Kabar Trenggalek.
Menurut Siti, harga cabai pada kondisi normal, seperti saat panen raya, biasanya berada di kisaran Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per kilogram. Meski harga saat ini meningkat, ia menilai kenaikan tersebut masih wajar.
Selain cabai, harga bawang merah juga mengalami kenaikan. “Biasanya bawang merah Rp 23.000 per kilogram, tapi sekarang menjadi Rp 25.000 per kilogram,” tambahnya.
Pemerintah Trenggalek Upayakan Subsidi Harga
Pemerintah Kabupaten Trenggalek mengambil langkah subsidi untuk menekan harga cabai. Subsidi yang diberikan sebesar Rp 6.000 per kilogram, langsung diterapkan pada harga jual pedagang setiap hari.
“Kami juga telah melakukan operasi pasar murah di beberapa kecamatan, seperti Dongko, Kampak, Bendungan, dan Tugu. Operasi berikutnya akan menyasar Kecamatan Suruh dan Pule,” ujar Saniran, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Komidag) Trenggalek.
Saniran menjelaskan, berdasarkan survei dengan pedagang pasar, kenaikan harga bahan pokok sejauh ini hanya terjadi pada dua jenis, yakni cabai dan bawang merah. “Koordinasi dengan pemasok juga telah kami lakukan, dan kesimpulan sementara, pasokan cabai berkurang akibat curah hujan tinggi,” terangnya.
Saniran menegaskan bahwa harga cabai saat ini belum melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET), yaitu Rp 50.000 per kilogram. Ia berharap harga tidak sampai menyentuh HET.
“Subsidi ini kami ambil dari iuran Korpri sebagai bentuk solidaritas ASN terhadap fluktuasi harga bahan pokok dan untuk membantu masyarakat,” tambah Saniran.
Kenaikan harga bawang merah, menurut Saniran, tidak hanya terjadi di Trenggalek. Koordinasi dengan pemasok di Kabupaten Nganjuk, pusat produksi bawang merah, menunjukkan tren kenaikan serupa.
Editor:Tri