Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini

Press ESC / Click X icon to close

Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini
LoginKirim Artikel

Harga Ayam Potong di Trenggalek Turun Jadi Rp30.000 per Kilogram, Pedagang Keluhkan Sepinya Permintaan

KBRT - Harga ayam potong di Kabupaten Trenggalek mengalami penurunan sejak momen Lebaran 2025 dan mulai stabil selama dua pekan terakhir. Saat Lebaran, harga daging ayam potong sempat mencapai Rp35.000 per kilogram, kini telah turun menjadi Rp30.000.

ADVERTISEMENT

Hal tersebut disampaikan Amin (53), pedagang daging ayam potong di Pasar Basah Trenggalek. Ia mengaku mendapatkan pasokan ayam potong dalam kondisi hidup dari peternak dengan harga Rp19.000 per kilogram.

"Ya, harganya memang segitu, Mas. Kalau dikalkulasi kan ada upah karyawan, terus listrik di sini. Kadang kalau sedang sepi, daging saya jual Rp29.000 atau Rp28.000," ujarnya.

Amin yang telah berjualan daging ayam selama sekitar 15 tahun itu menyampaikan, mulai tahun ini permintaan daging ayam dari warga lokal cenderung menurun, meskipun harga sedang cukup murah.

"Di sini itu yang banyak malah kirim ke luar kota, seperti ke Surabaya atau Madiun. Di sana dikirim sebanyak apa pun pasti tetap laku, berbeda dengan di sini. Dulu, dalam sehari total di sini bisa menjual lebih dari 2 ton ayam potong, namun sekarang tidak pernah sampai 2 ton," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Ia menjelaskan bahwa saat Lebaran, stok ayam potong sempat terbatas sehingga harga melambung tinggi. Namun, meskipun harga saat ini sudah turun, permintaan di Trenggalek tidak serta-merta meningkat.

"Berbeda dengan Tulungagung. Setiap hari saya ke sana belanja ayam kampung dan bebek. Dari pedagang di sana saya mendapati penjualan mereka meningkat saat harga ayam murah," jelasnya.

Amin menambahkan, pembeli di Trenggalek cenderung sepi saat hujan, terutama jika hujan turun sejak pagi hari. Hal itu ia simpulkan dari pengalamannya berjualan selama 15 tahun.

"Kalau pagi hari sudah hujan, itu dipastikan sudah sepi. Begitu juga kalau hujan turun di sore hari, maka besok paginya juga akan sepi. Syukur sekarang sudah masuk musim kemarau, seharusnya penjualan bisa lebih stabil," pungkasnya.

ADVERTISEMENT
Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
Dukung Kami

Kabar Trenggalek - Ekonomi

Editor: Zamz