KBRT - Penyelenggara gelaran Ekonomi Kreatif (Ekraf) dalam rangka Hari Jadi ke-831 Trenggalek melayangkan protes kepada PLN Trenggalek. Karena, tagihan listrik yang semula disodorkan kepada mereka hampir dua kali lipat dari perhitungan wajar.
Koordinator lapangan acara, Rofiek Susilo, mengungkapkan pihaknya terkejut saat menerima laporan biaya pemakaian listrik dari PLN. Tagihan awal tercatat Rp 29 juta, padahal setelah dihitung, pemakaian normal seharusnya hanya sekitar Rp 16 juta.
“Saya kaget karena nilainya jauh dari logika. Setelah selesai acara, saya langsung ke kantor PLN untuk menanyakan tagihan itu,” kata Rofiek.
Menurut Rofiek, sempat terjadi perdebatan dengan petugas PLN. Bahkan, manajer di lapangan sempat menegaskan tagihan sudah sesuai. Namun tak lama kemudian, pihak PLN menghubunginya kembali dan mengakui adanya salah baca angka meteran.
“Kesalahan pembacaan ada pada angka 1553 yang tertulis 7553. Itu yang membuat tagihan membengkak. Setelah dikoreksi, jumlahnya turun jauh menjadi sekitar Rp 16 juta,” jelasnya.
Rofiek menilai peristiwa ini sangat merugikan konsumen. Jika tidak diteliti, pihaknya bisa saja terjebak membayar tagihan yang tidak sesuai pemakaian.
“PLN seharusnya profesional dan transparan. Kesalahan seperti ini harus jadi bahan evaluasi serius agar tidak terulang,” tegasnya.
Ia juga mendesak PLN untuk meminta maaf secara terbuka dan memastikan perlindungan bagi konsumen. Meski demikian, pihak One Rich Vision memastikan tetap membayar kewajiban sesuai pemakaian riil.
“Kami tetap akan melunasi sesuai penggunaan. Tapi kalau praktik merugikan ini muncul lagi, kami tidak akan diam,” tandas Rofiek.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Lek Zuhri
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel 
.jpg)
