Taman Green Park Trenggalek mulai bersolek dengan adanya pengadaan lampu tenaga surya pada tahun 2024. Pembelian lampu untuk taman ini cukup fantastis, mencapai 190 juta rupiah.
Kepala Dinas PKPLH Trenggalek, Muyono Piranata, menjelaskan bahwa panel surya ini merupakan bagian dari upaya memanfaatkan energi terbarukan secara lebih optimal. Harapannya, alat ini dapat mencukupi kebutuhan listrik di seluruh area Green Park yang memiliki luas dua hektare.
“Panel surya ini akan menyimpan energi listrik dari matahari dalam baterai kering. Baterai tersebut disimpan di ruang khusus yang suhunya harus dijaga agar baterainya bisa bertahan hingga tiga tahun,” terang Muyono.
Pemasangan panel surya di Green Park bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap listrik dari PLN, terutama di area Ruang Terbuka Hijau (RTH). Ketika energi dari tenaga surya ini mencukupi, maka kebutuhan listrik di Green Park akan dipenuhi oleh panel surya tersebut.
“Namun, jika cuaca tidak mendukung dan energi yang tersimpan berkurang, otomatis suplai listrik akan dialihkan ke PLN,” paparnya.
Kapasitas daya listrik yang dihasilkan sebesar 5.600 watt, panel surya ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan listrik di seluruh area Green Park. Dengan adanya panel surya ini, Green Park diharapkan menjadi model bagi pengembangan energi terbarukan di kawasan lain di Trenggalek.
“Kami berharap energi surya ini menjadi sumber utama untuk penerangan di RTH Green Park,” ucapnya.
Proyek ini masih dalam tahap pengerjaan dan belum selesai. Namun, jika hasilnya terbukti efektif dan ekonomis, Dinas PKPLH Trenggalek berencana mengembangkan teknologi ini di semua RTH di Trenggalek, bahkan ke area perkantoran.
“Saat ini masih menjadi prototipe. Jika terbukti lebih menguntungkan dari sisi biaya dan efisiensi, kami akan mengembangkannya lebih luas,” tandasnya.