KBRT - Kepala Desa Jajar, Kecamatan Gandusari, Imam Mukaryanto Edy, melakukan kritik lewat media sosial. Lewat akun Instagram @imekumbokarno, ia mengunggah video berdurasi dua menit dari dalam mobil jenazah pada Minggu (28/09/2025).
Dalam video itu, Imam atau akrab disapa Ime, menyesalkan layanan BPJS Kesehatan yang menonaktifkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) milik warganya yang berstatus miskin.
“Saya sangat bersedih dengan layanan BPJS Kesehatan, khususnya KIS yang tiba-tiba nonaktif. Apalagi perawatan di ICU tentu biaya sangat besar. Mohon BPJS Kesehatan berlaku adil dan cek lapangan,” kata Imam.
Ia mengaku merasakan langsung pahitnya situasi tersebut.
“Saya kemarin mengambil jenazah warga saya yang BPJS tidak aktif, dan ngasih jaminan KTP kepada pihak rumah sakit,” ungkapnya.
Plt. Kepala Dinas Sosial PPPA Trenggalek, Christina Ambarwati, menjelaskan penonaktifan dilakukan otomatis oleh sistem pusat. Alasannya beragam, mulai dari data ganda, peserta sudah meninggal, hingga dianggap tidak lagi masuk kategori miskin.
Faktor lain adalah warga belum melakukan rekam biometrik. Dari jumlah itu, sekitar 1.600 orang wajib melakukan perekaman agar kepesertaannya bisa aktif kembali.
Christina menegaskan, aktivasi ulang bisa dilakukan dengan mudah tanpa harus datang langsung ke kantor dinas.
“Cukup lewat layanan WhatsApp resmi dengan pengantar dari desa,” ujarnya.
Kabar Trenggalek - Mata Rakyat
Editor:Lek Zuhri