Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Demam Lato-Lato di Trenggalek, Pelajar Harus Tau Waktu Saat di Sekolah

Demam lato-lato di Bumi Menak Sopal Trenggalek mulai merajai sepanjang satu bulan terakhir. Bahkan pelajar juga ikut demam permainan dua bola yang dibenturkan lalu menghasilkan suara 'tek-tek' ini.

Berkaca fenomena demikian harus ada tindakan yang lebih signifikan dari pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Trenggalek agar permainan lato-lato tidak dibawa ke sekolah. 

Agoes Setiono, Kepala Disdikpora Trenggalek, menegaskan jika pelajar bermain lato-lato harus mengetahui waktu. 

"Contohnya main lato lato di waktu sekolah dan pulang. Namun, alangkah baiknya jika diawasi saat bermain lato lato di lingkungan sekolah," ucap Agus.

Agus mengatakan, ia tidak melarang anak-anak untuk bermain lato-lato, karena menurutnya lato-lato bisa melatih ketangkasan dan motorik anak-anak. 

Selain itu, lato-lato juga diharapkan bisa mengurangi tingkat kecanduan anak pada gadget.

Pada intinya, Agus meminta baik guru maupun wali murid bisa memberikan bimbingan kepada peserta didik untuk bisa membagi waktu antara belajar dengan bermain.

"Itu kan hasil kreatif budaya peradaban manusia, selain itu juga melatih kecerdasan keterampilan anak," tandas Agus. 

Senada, Susilo salah satu wali murid yang anaknya duduk di Sekolah Dasar (SD), mengatakan harus ada batasnya terkait permainan lato-lato. 

Susilo mengatakan, bagi anak yang masih belum lihai, akan berbenturan dengan tangannya dan berdampak bengkak di sekitaran tangan. 

"Kalau di sekolah kami berharap guru tetap mengawasi. Kalau sudah sampai rumah orang tua seperti saya ini yang akan mengawasi anak anak," tandasnya.