Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Cegah Kasus PMK, 4 Kecamatan di Trenggalek Jadi Fokus Pemeriksaan

Kabar Trenggalek -Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang sudah mewabah di wilayah Jawa Timur bakal membuat ketar-ketir peternak hewan di Trenggalek, Minggu (15/05/2022).Berdasarkan kondisi tersebut, populasi sapi pedaging dan perah akan mendapat pemeriksaan insentif oleh Dinas Peternakan (Disnak) Trenggalek untuk cegah kasus PMK.Nur Kholiq, Pelaksana Tugas (Plt) Disnak Trenggalek, mengatakan bahwa pihaknya akan fokus pada titik populasi sapi terbesar kurang lebih di empat kecamatan."Seperti di Bendungan Trenggalek, karena di situ didapati populasi sapi perah yang tinggi kami memberikan empat dokter hewan," jelasnya.Kholiq berharap, masyarakat yang nantinya diperiksa dimohon untuk komunikatif, karena wabah PMK bisa berakibat fatal terhadap hewan ternak."Nanti kalau ketemu hewan yang terindikasi PMK, hewan itu akan kami isolasi dan ada pemeriksaan untuk uji laboratorium," harapnyaKholiq menyampaikan, pedagang dan penjual yang tidak biasa berdagang di pasaran menjadi indikasi sasaran untuk pemeriksaan PMK. Sebab, potensi masuk hewan dari wilayah paparan PMK sangat dimungkinkan."Untuk blantik sementara kami larang mendatangkan sapi dari daerah yang sudah ada paparan PMK," tegasnya.Merujuk data Disnak Trenggalek, populasi sapi yang tinggi ada di 4 kecamatan, yaitu Panggul 5.065, Bendungan 7.056, Pule 4.206, Krangan 3.526. Data itu untuk populasi sapi potong.Kemudian, untuk sapi perah tertinggi ada di Kecamatan Bendungan yaitu 5.365, Pule 826, Dongko 333, Suruh 95.