Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Calon Tunggal Pilkada Trenggalek, GMNI: Kemunduran Demokrasi

Kabar Trenggalek - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Trenggalek 2024 menghadapi situasi yang tidak biasa dengan adanya calon tunggal. Petahana Mochamad Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara menjadi satu-satunya pasangan calon (Paslon) yang ada pada Selasa (03/09/2024).

Situasi ini memicu reaksi dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Trenggalek. Organisasi mahasiswa ekstra tersebut menganggap fenomena ini sebagai kemunduran dalam demokrasi di Trenggalek.

“Dengan hanya adanya Paslon tunggal dalam Pilkada Trenggalek tahun ini, jelas ini menandakan adanya kemunduran demokrasi,” ujar Mochamad Shodiq Fauzi, Ketua GMNI Trenggalek.

Menurut Shodiq, masyarakat seharusnya dihadapkan pada pilihan yang ideal dan bisa melihat adu gagasan dari beberapa calon. Namun, dengan hanya satu calon, masyarakat tidak mendapatkan kesempatan tersebut. “Fenomena Paslon tunggal ini hanya menjadi formalitas bagi masyarakat, dan tidak memberikan kesempatan untuk pendidikan politik yang berarti,” tegasnya.

Shodiq juga menyoroti bahwa meskipun banyak partai politik yang aktif selama pemilu dengan kampanye besar-besaran, pada Pilkada 2024 tidak ada calon dari partai-partai tersebut. “Saya heran kenapa hal seperti ini bisa terjadi di Trenggalek. Ini menunjukkan bahwa pendidikan politik di Trenggalek benar-benar sudah macet,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa kompetisi dalam Pilkada harus setara, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk membandingkan gagasan dari beberapa calon. “Demokrasi harusnya menghadirkan kompetisi yang setara. Sayangnya, masyarakat saat ini hanya bisa melihat gagasan dari satu paslon, bukan membandingkan ide dan gagasan dari berbagai calon,” tandasnya.