Kabar Trenggalek - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, wira-wiri untuk memulihkan ekonomi pasca angka kemiskinan di Bumi Menak Sopal naik 2%, Senin (10/01/2022).
Merujuk data yang dihimpun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, angka kemiskinan setiap tahun naik sejak tahun 2020. Pada tahun per 2019, penduduk miskin di Trenggalek masuk angka 10%.
Kemudian pada tahun 2020 dan 2021 naik masing-masing 1%, sehingga kini jumlah total penduduk miskin ada 12%. Penduduk miskin di Trenggalek naik 2% atau setara dengan 16 ribu penduduk.
Baca juga: Warga Miskin Meningkat, Pemkab Trenggalek Kelabakan Cari Solusi
Dalam pelantikan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Trenggalek, Arifin berharap hadirnya HIPMI Trenggalek, mampu meningkatkan perekonomian.
"Pengusaha muda ini saya harapkan bisa berkolaborasi dengan kami [Pemkab Trenggalek]," ucap Bupati Trenggalek yang akrab disapa Mas Ipin itu.
Mas Ipin menyampaikan mimpinya, dengan kehadiran HIPMI Trenggalek mampu melakukan transformasi ekonomi, serta mampu menekan laju angka kemiskinan yang saat ini naik 2% atau setara dengan 16 ribu penduduk itu.
Baca juga: Cara Membuat Sertifikat Tanah Secara Mandiri dan Besaran Biayanya
"Sekarang PR-nya bagaimana kami berinvestasi dan linier dengan usaha yang digeluti banyak orang di Kabupaten Trenggalek," jelas Mas Ipin.
Produksi hilirisasi, seperti produk-produk pertanian dan perikanan atau memberdayakan masyarakat desa lewat unit-unit usaha yang ada di desa, baik melalui desa wisata ataukah Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma).
"Tolong pemerintah dibantu mikir, privat sector atau teman-teman muda yang ada di HIPMI ini mari kita kerja bersama-sama," ajaknya.
Baca juga: Syarat dan Cara Perpanjangan SIM secara Online Tahun 2022
Menarik investasi di Trenggalek, pria yang akrab disapa Gus Ipin itu punya terobosan program yang dinamakan lelang investasi. Intinya karpet merah bagi investor yang ingin masuk ke Trenggalek.
Tidak hanya kemudahan dalam pengurusan usaha, melainkan juga banyak skema menarik yang ditawarkan tentunya dengan sistem saling menguntungkan.
Mas Ipin menjelaskan, dengan lelang investasi, investor tidak perlu beli tanah. Investor akan dicarikan tanah, baik itu milik pemerintah, tanah pemerintah desa atau mungkin tanah-tanah yang lain yang dikerjasamakan.
Menurut Mas Ipin, Pemkab Trenggalek ingin investor dipermudah, karena dalam investasi pertama yang dicari pasti tanah. Sedangkan tanah yang disiapkan tentunya harus memiliki nilai strategis dan tidak menyimpang dari tata ruang yang ada.
"Nanti kalau bisa kerjasama dengan sektor lokal, petani-petani lokal, teman HIPMI ikut mengawal rasanya saya optimis ekonomi di Trenggalek ini bisa bangkit," tandas Mas Ipin.
Baca juga tulisan lainnya di kabartrenggalek.com tentang EKONOMI