Jalan rusak di Trenggalek mendapat respons dari warga. Akses jalan yang rusak itu biasa untuk mobilisasi aktivitas pekerjaan, bahkan jalur utama pelajar yang hendak ke sekolah.
Menghadapi respons tersebut, warga melakukan protes di jalan yang rusak. Menanam pohon pisang sebagai ekspresi kekesalan jalan rusak yang sudah lama menahun tak kunjung diperbaiki.
Maskur Arifin, Warga Desa Kembangan, Kecamatan Pule, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, menjelaskan pemasangan pohon pisang di kubangan jalan itu pada Jumat (22/09/2023) sore.
"Warga memasang kemarin sore, jalan terlalu rusak parah. Jalan rusak tersebut menghampar kendaraan dan aktivitas kerja," terang warga yang bekerja sebagai sopir itu.
Katanya, warga dibebani dengan pajak setiap tahunnya, namun soal perbaikan jalan dianggap kurang diperhatikan. Dengan demikian, kesabaran warga yang melintasi jalan rusak itu semakin tipis.
"Sudah lama rusak, kalau rusaknya barusan kami masih sabar. Penanaman pohon pisang dilakukan 3 desa. Joho, Kembangan, dan Pakel," tegasnya.
Papar Maskur, penanaman pohon pisang yang meliputi 3 desa itu ada sekitar 100 pohon. Warga berharap bentuk protes itu agar segera direspon pemangku kebijakan untuk diperbaiki.
"Jangan dipandang sebelah mata soal perbaikan jalan, karena untuk mobilitas warga setiap hari," tandasnya.